KAMALINEWS.CO.ID – Tim International Fund for Agriculture Development atau IFAD dan National Programme Management Office (NPMO) Kementerian Pertanian monitoring program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-Up Innitiative (READSI) di Kelurahan Hopa-hopa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Rabu (25/5/2022).
Kedatangan kedua tim itu juga ditemani oleh perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), serta Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Konawe.
Sementara itu, tim IFAD mengutus langsung Marry Ann asal Pilipina dan Marrie asal Prancis.
Turut hadir dalam kegiatan Kajian Tengah Waktu (Mid-Term Review/MTR) ini tujuh kelompok tani Kelurahan Hopa-Hopa binaan NPMO Kabupaten Konawe, Tenaga Ahli Provinsi serta Kabupaten, Lurah Hopa-Hopa serta Fasilitator Kelurahan Hopa-Hopa.
Dalam sambutannya, perwakilan NPMO Pusat program READSI, Siti Karimatun, mengatakan, tujuan kedatangan pihaknya ke Sultra dalam rangka mengevaluasi progres program tersebut.
“Jadi MTR ini dilakukan dipertengahan project yang sedianya dilakukan tahun lalu cuma karena Covid jadi belum bisa dilaksanakan,” kata Siti.
Ia menyebut, rencananya pihaknya juga bakal berkunjung ke Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara.
Dimana, ketiga Kabupaten ini lokasi berjalannya program READSI di Sultra.
“Melakukan evaluasi sejauh mana manfaat READSI kemudian apa saja kendala yang dihadapi,” lanjutnya.
Ditambahkannya, pihaknya juga akan melihat secara langsung implementasi program READSI dilapangan.
“Kami juga akan menggali hal-hal yang perlu ditingkatkan dan perlu di evaluasi untuk kedepannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua NPMO Kabupaten Konawe, Yasir Arafat mengucapakan terima kasih atas kedatangan tim dari pusat tersebut.
Dijelaskannya, saat ini di Konawe kelompok tani binaan NPMO terdapat sebanyak 7 kelompok tani yang terbagi atas beberapa jenis tanaman pangan dan gender.
“2 kelompok tani vanili, 2 kelompok lada, 1 padi sawah, 1 kakao, 1 kelompok wanita tani,” jelas Yasir.
Seusai memberikan sejumlah pertanyaan kepada kelompok tani binaan, tim IFAD dan NPMO kemudian melihat langsung kebun vanili salah satu warga binaan di Kelurahan Hopa-Hopa.
Tampak, utusan tim IFAD kagum atas hasil pertanian yang dilakukan oleh kelompok tani binaan tersebut.