KAMALINEWS.CO.ID – Pertumbuhan pembangunan baik dari sisi infrastruktur juga sumber daya manusia terus bertumbuh. Hal itu salah satunya, ditunjukkan dengan naiknya grafik IPM di Konawe. IPM Konawe saat ini berada diangka 72,04 persen. Meningkat dibandingkan tahun 2021 diangka 71,48 persen.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengatakan, sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Yakni, dimensi kesehatan, pendidikan, dan kehidupan yang layak. Dirinya menyebut, tahun 2021, IPM Konawe berada di peringkat keempat dari 17 kabupaten/kota se-Sultra. Tepatnya, berada dibawah kota Kendari, Bau-bau, serta Kolaka. “Ini pencapaian yang baik dan harus terus ditingkatkan,” tuturnya.
Mantan Ketua DPRD Konawe itu mengaku, cukup puas dengan progres grafik IPM yang terus meningkat setiap tahun. Ia menejelaskan bahwa, Dirinya komitmen menggenjot kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), supaya grafik IPM terus meningkat setiap tahun.
“Jangan sampai tahun ini, IPM kita di Konawe turun. Sektor pendidikan dan kesehatan harus kita pertahankan, agar situasinya semakin bagus. Kalau itu turun, hal itu akan menjadi indikator kinerja yang buruk,” ujarnya.
Kenaikan persentase IPM Konawe, mendapat respon positif dari legislator Konawe, H Abdul Ginal Sambari. Menurutnya, grafik IPM yang meningkat di Konawe, tidak terlepas dari bergeraknya semua pemilik kepentingan. Termasuk keterlibatan masyarakat. Kaitannya, bergerak dalam rangka peningkatan IPM tersebut.
“Mulai dari bidang pendidikan. Itu bisa dilihat dari angka partisipasi peserta didik dan beberapa komponen lainnya. Dari sisi pendidikan ini, tentu sasaran strategisnya yaitu bagaimana meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Konawe,” imbuhnya.
Kenaikan tren IPM dari sisi kesehatan, lanjut Ketua Komisi III DPRD Konawe tersebut, tentu ada indikator kinerja pemkab yang dilihat legislator Konawe. Misalnya, persentase angka stunting pada balita yang bisa ditekan. Kemudian, meningkatnya pelayanan masyarakat, terutama di puskesmas se-Konawe.
“Memang ada banyak indikator penunjang kenaikan persentase IPM di Konawe. Misalnya di Dinas PUPR, kita melihat ada peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) infrastruktur yang memadai,” ucap Ketua DPD Lembaga Adat Tolaki (LAT) Konawe itu.
Ginal menerangkan, pemkab dan DPRD merupakan unsur penyelenggara pemerintahan di daerah. Sehingga demikian, kenaikan IPM itu tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara pihak eksekutif dan legislatif dalam memformulasikan kebijakan untuk masyarakat. “Sebab kalau mekanisme ini cuma satu pihak saja yang bergerak, tentunya program itu tidak akan optimal,” jelasnya.
Diatas kertas, IPM Konawe dalam skop Sultra, memang masih berada dibawah kota Kendari, Bau-bau dan Kolaka. Namun peluang mengungguli daerah tersebut dalam hal persentase IPM, sangat terbuka lebar. Abdul Ginal Sambari menambahkan, DPRD punya komisi-komisi yang menjadi mitra kerja setiap OPD lingkup pemkab Konawe. Dengan demikian, pihaknya akan terus mendorong mitra kerja terkait agar semua program peningkatan kesejahteraan di Konawe bisa berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. “Dengan fungsi kontrol di DPRD, tentu kami tidak menutup mata dan memberikan apresiasi atas kinerja Bupati Kery Saiful Konggoasa dalam meningkatkan tren IPM di Konawe. Harapannya, ini semua bisa bermuara pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” pungkas politikus Golkar Konawe itu.
Advetorial