Setahun Pandemi Covid-19, Kunker Perdana Ali Mazi Pastikan Proyek Strategis di Kepulauan Berjalan

Bersama Deputi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Gubernur Sultra memastikan proyek strategis di Kepulauan Berjalan (Foto: Frans Patadungan)
Bersama Deputi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Gubernur Sultra memastikan proyek strategis di Kepulauan Berjalan (Foto: Frans Patadungan)

Kamalinews.co.id — Pasca pandemi, Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi untuk pertama kalinya melakukan kunjungan kerja ke kabupaten/kota di Sultra. Dalam kunjungan kerja perdana ini, Gubernur Ali Mazi diiringi rombongan dalam jumlah terbatas dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).

Jumat, 29 Januari 2021, perjalanan darat sengaja dipilih Gubernur Ali Mazi untuk mengetahui kondisi ruas jalan negara dan jalan provinsi dari Kota Kendari, melalui Kabupaten Buton, menuju Kota Baubau, sekaligus melihat langsung kondisi masyarakat. Di luar agenda resmi menemani Tim Kemenko Marves RI dan melihat sejumlah progres pambangunan, Gubernur Ali Mazi juga hendak mengecek langsung finalisasi penyelesaian sengketa aset daerah antara Pemkab Buton dan Pemkot Baubau.

Di Pelabuhan Penyeberangan Fery Amolengo Konawe Selatan, Gubernur Ali Mazi sempat mengejutkan warga yang tak menyangka bertemu beliau. Gubernur Ali Mazi menggunakan sedikit waktu untuk berinteraksi dengan warga dalam suasana santai, akrab, dan berjarak sesuai Prokes.

Kunjungan Kerja Gubernur di lokasi Pembangunan Jembatan Buton-Muna

Melintasi daratan Buton selama lima jam, setibanya di Kota Baubau, Gubernur Ali Mazi disambut Wali Kota Baubau, AS Thamrin di Bantea Umuri Bolu Rumah Jabatan Wali Kota Baubau. Hadir pula dalam momen ini seluruh Forkopimda, Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, Sekot Baubau Roni Muhtar, Ketua DPRD Kota Baubau Zahari, serta jajaran pemerintahan Kota Baubau.

Hadir pula Bupati Buton La Bakry dan jajarannya. Ketiga pemimpin ini sejenak berisrirahat di Rumah Jabatan Wali Kota Baubau, sebelum menuju Hotel Zenith Baubau untuk menggelar rapat interim dengan pimpinan OPD Pemprov. Sultra, Bupati Buton, dan Wali Kota Baubau.

Hari kedua (Sabtu, 30 Januari 2021) kunjungan Gubernur Mazi diisi dengan melalukan peninjauan lokasi pembuatan Patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin atau lebih dikenal Oputa Yi Koo. Rencana pembangunan patung tersebut dilakukan oleh Dinas Cipta Karya dengan anggaran direncanakan 20 – 30 miliar. Tahun ini telah dianggarkan perencanaannya dan 2022 akan dilaksanakan pembangunan patung tersebut.

Setelah itu, Gubernur yang didampingi Walikota Bau-Bau, Rombongan Gubernur, dan sejumlah pejabat pemerintah Kota Bau-Bau, diantaranya Wakil Walikota, Sekretaris Kota dan beberapa Kepala OPD serta Forkopimda (Kapolres Bau-Bau, AKBP Gunarko) melanjutkan pertemuan di Gedung Pertemuan Kantor Walikota. Setelah itu, Gubernur beserta rombongan dan didampingi walikota dan jajarannya mengunjungi Bandara Betoambari. Selama 20 menit gubernur berdiskusi dengan kepala bandara terkait peningkatan dan perluasan runway Bandara Betoambari.

Adapun agenda pertemuan tersebut, tidak masuk dalam rundown kegiatan kunjungan kerja. Namun dianggap cukup penting maka pertemuan tersebut digelar. Setelah pertemuan berakhir maka dilanjutkan dengan peninjauan lokasi pembuatan Jembatan Buton-Muna. Kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Lea-Lea, Kelurahan Palabusa dilaksanakan selama 2 jam.

Gubernur lalu melanjutkan kunjungan ke Buton yang ditemui langsung Bupati dan Wakil Bupati Buton. Namun sebelum menuju rumah jabatan Bupati, Gubernur menyempatkan diri mengunjungi ayah dari Gubernur yang dimakamkan di dalam Masjid yang dibangun oleh Gubernur. Diakhir masa kunjungan kerja hari ini, Gubernur dan rombongan menghadiri ramah tamah penyambutan kunjungan kerja Gubernur Sultra.

Pemaparan Kepala Bandara Batoambari kepada Gubernur Sultra Ali Mazi terkait perluasan bandara guna mendukung pengembangan potensi Aspal Buton

Hari ketiga kunjungan di Kota Baubau dan Kabupaten Buton, GubernurAli Mazi kembali mengecek beberapa lokasi di Buton. Berdasarkan rilis Kepala Dinas Kominfo Sultra Ridwan Badallah bahwa menjelang minggu siang (31/01/2020) nampak berbeda dengan hari-hari sebelumnya karena setelah sarapan, gubernur berdiskusi ringan. “Banyak hal yang didiskusikan, namun semua hal tersebut untuk bagaimana membangun pemerintahan yang amanah dan membangun masyarakat yang sejahtera dan menciptakan sumber daya manusia yang handal di Buton, ” tulisnya dalam rilis yang diterima awak media ini.

Beber Ridwan, dua jam berselang atau tepatnya pukul 12.30 Wita, Gubernur Sultra dan rombongan Forkopimda Kabupaten Buton langsung menuju lokasi. “Kunjungan pertama dilakukan di Pelabuhan Banabungi. Beberapa menit gubenur memantau dan ditemani diskusi dengan Kadis perhubungan, Hado Hasina yang menjelaskan perlunya rehabilitasi pelabuhan tersebut,” jelas Ridwan.

Selanjutnya, kunjungan Gubernur meninjau Tempat Pelabuhan Ikan Banabungi. Gubernur sempat diwawancarai memberi pernyataan bahwa pembangunan TPI tersebut periode pertama Gubernur Ali Mazi. “Oleh sebab itu, Gubernur mengingatkan agar pemerintah Kabupaten Buton merawat, memelihara dan menjagai TPI Yang memiliki coolstorage,” sambung Ridwan.

Didampingi salah satu Deputi Kementerian Maritim dan Investasi, Gubernur Sultra meninjau lokasi pelabuhan Banabungi yang rencana akan dikembangkan menjadi pelabuhan Aspal Buton

Agenda berikutnya adalah, Gubernur Sultra mengunjungi Kantor Bupati Buton dan meninjau lapangan upacara dan kegiatan masyarakat agar dibangun dengan baik dan diperluas. sehingga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dalam kegiatan-kegiatan besar dan juga menjadi spot wisata dan swafoto. Setelah itu, gubernur meninjau Lapangan Olah Raga yang dibangun untuk persiapan Porprov 2022 di Kabupaten Buton. Karena medan yang cukup berat dan terjal maka gubernur berserta rombongan tidak mencapai titik pembangunan. Kemudian menggunakan drone melihat kondisi titik pembangunan lapangan olah raga dimaksud.

“Sebelum Gubermur dan rombongan kembali ke rujab Bupati untuk beristirahat sejenak dan mempersiapkan kembali ke Baubau,” kata Ridwan.

Gubernur mengunjungi eks kantor Bupati Buton yang direncanakan digunakan untuk pembangunan Politeknik Ilmu Perikanan. “Hal ini digagas gubernur bersama Bupati Buton karena potensi sumber daya perikanan di Buton cukup strategis,” bebernya.

Kunjungan Penting Gubernur di Hari Keempat. Kadis Kominfo Sultra menyebut, pada Senin, 1 Februari 2021 menjadi hari paling penting dalam kunjungan kerja Gubernur Ali Mazi di Kota Baubau dan Kabupaten Buton. Menurut dia, kunjungan tersebut menjadi keseriusan pemerintah pusat dibawa kewenangan Kementerian Maritim dan Investasi untuk menjadikan aspal Buton menjadi program Nasional pengaspalan 1000 Km.

Gubernur Sultra bersama salah satu Deputi Kementerian Maritim dan Investasi meninjau kesiapan salah satu pabrik ekstraksi Aspal Buton, di Lawele

Dalam agenda ini juga hadir 16 tim Kemeterian Maritim dan Investasi yang dipimpin salah satu deputi di kementerian tersebut. “Tim bergerak menuju daerah Latewe, selama sejam perjalanan gubernur beserta rombongan (kementerian, provinsi, kota dan kabupaten) tiba di pusat eksploitasi Aspal Buton. Salah satu spot yang dikunjungi adalah PT. Wika,” tulis Ridwan dalam rilisnya.

Ia menyebutkan, PT. Wika adalah perusahaan yang mengelola sumber daya aspal baik dalam bentuk bahan jadi atau siap pakai maupun dalam bentuk setengah jadi atau serpihan batuan aspal. “Menurut salah satu karyawan di perusahaan tersebut bahwa PT Wika telah mendapat IUP untuk mengelola 100 hektar areal pegunungan aspal, ” kata Ridwan.

Secara umum, Potensi aspal di Kabupaten Buton Seluas 60.000 hektar namun baru dieksploitasi seluas 400 hektar oleh 42 IUP perusahaan yang eksploitasi produksi, sementara 6 perusahaan telah produksi. “Salah satunya PT. Wijaya Karya (Wika) Bitumen seluas 101 Hektar dan PT. Kartika prima Abadi yang insha Allah bulan Mei tahun 2021 telah memproduksi dalam bentuk kemasan 25-50 kg sehingga memudahkan pengangkutan,” beber Ridwan.

Potret Gubernur Sultra bersama rombongan dibalik tumpukan Aspal Buton milik PT Wika Bitumen yang siap untuk diekspor ke luar negeri

Selanjutnya, Gubernur Sultra, Walikota Bau-Bau, Bupati Buton, serta tim Kementerian Maritim dan investasi bersama rombongan kepaa OPD provinsi dan kab/kota meninjau Pelabuhan Nambo sebagai salah satu penyangga infrastruktur pengiriman dan suplay ke daerah lain. Gubernur Sultra bersama rombongan menyampaikan kepada tim kementerian yang dipimpin deputi pengendalian bahwa perlunya pengembangan dan perluasan pelabuhan Nambo dan perlunya dikonsentrasikan pelabuhan tersebut sebagai penyangga pelabuhan utama pengiriman aspal buton.

“Setelah berkeliling di pelabuhan Nambo, rombongan melanjutkan perjalanan menuju PT. Kartika Prima Abadi. Di sana seluruh tim dipersilakan memasuki saah satu ruang meeting untuk mendengarkan presentasi dari salah satu direktur perusahaan tentang pabrik aspal yang telah mereka bangun. Pabrik tersebut nantinya menjadi pabrik aspal yang dapat menyuplai kebutuhan aspal dalam dan luar negeri,” urai Ridwan.

Sebelum rombongan melanjutkan perjalan ke Pelabuhan Banabungi, seluruh rombongan dijamu makan siang di salah satu resto atau ruang makan perusahaan. Selanjutnya, gubernur dan rombongan mengecek fisik dan lingkungan dari perusahaan tersebut. “Rute peninjauan terakhir dilalui dengan jarak 70 kilo meter, artinya bahwa rombongan akan melalui jalan melingkari Pulau Baubau. Selama kurang lebih 2,5 jam, rombongan telah sampai di pelabuhan Banabungi (hari ketiga sebenarnya telah dilakukan peninjauan oleh gubenur). Gubernur menjelaskan kepada tim kementerian bahwa sejak puluhan tahun pelabuhan inilah menjadi andalan utama pengiriman aspal curah di Kabupaten Buton,” urai Ridwan.

Namun belakangan ini, pelabuhan ini menjadi pelabuhan yang digunakan oleh PT. Wijaya Karya untuk pengiriman paket 1 ton aspal buton dengan kandungan 20%. Pelabuhan Banabungi adalah rute terakhir peninjauan yang dilakukan rombongan gubernur dan tim Kementerian Maritim dan investasi. “Selanjutnya, sebelum kembali ke Buton seluruh rombongan beristirahat di Rumah Jabatan Bupati Buton sambil disuguhkan secangkir teh dan kopi dengan ditemani gorengan suku dan pisang khas Pasarwajo, ” jelas dia.

“Pukul 20.30 malam, seluruh rombongan berkumpul di salah satu resto hotel zenith untuk makan malam dan selanjutnya pukul 21.00 wita sebagian dari tim gubernur, tim kementerian, tim Bupati Buton, dan tim Walikota Baubau melakukan rapat tertutup di salah satu ruangan hotel Zenith Baubau,” beber Ridwan.

“Rapat tersebut dipimpin gubernur Sultra dihadiri oleh deputi bidang fasiltasi kementerian meritim dan investasi, Walikota Baubau, Bupati Buton, Sekot Baubau, Pj. Sekda Butur, dan sejumlah kepala dinas provinsi, kabupaten, dan kota Baubau serta perwakilan perusahaan aspal membahas banyak hal, ” sambungnya.

Tim kementerian mengapresiasi seluruh kesiapan pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara terkait kebijakan pemerintah pusat untuk menjadikan aspal Buton sebagai aspal andalan untuk pengaspalan di Indonesia dan ke depan akan menggantikan aspal cair yang secara ekonomis dan produksi lebih menguntungkan dan memudahkan. “Dalam diskusi tersebut banyak hal yang dibahas. misalnya Kadis ESDM Sultra Andi Azis menyampaikan kesiapan pemerintah provinsi dalam membantu regulasi, pengawasan dan pengendalian,” terang Ridwan (Adv)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp