Kamalinews.id — Serabut kelapa menjadi komoditi pertama yang diekspor Sultra ke pasar dunia, Weifang, Cina. Ekspor tersebut pun dilepas langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi di Pelabuhan Kendari New Port, Kendari, Sultra.
Ali Mazi mengungkapka bahwa eksport tersebut merupakan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Dirinya pun mengapresiasi capaian tersebut. Ia juga berharap, dengan meningkatnya kegiatan-kegiatan ekspor di Sulawesi Tenggara dapat memicu peningkatan investasi bidang lainnya selain tambang yang kini mendominasi ekspor Sultra.
Politisi NasDem ini juga mengungkapkan Sultra memiliki potensi yang cukup besar di pasar dunia. Ia mengungkapka potensi komoditi non tambang yang sudah diekspor selama ini seperti hasil laut dan perkebunan, namun tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat Sultra, karena komoditinya masih harus melalui pelabuhan ekspor di luar Sultra seperti Makassar dan Surabaya.
“Tentu dengan ekspor perdana hari ini, dengan dukungan pelabuhan yang sudah selesai dibangun PT Pelindo-IV, semua hasil komoditi yang memiliki nilai pasaran luar negeri, tidak lagi bergantung dari pelabuhan ekspor luar daerah tetapi sudah wajib melalui pelabuhan New Port Kota Kendari langsung ke negara tujuan,” tuturnya.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Hj Sitti Saleha dalam keterangannya mengatakan, ekspor perdana serabut kelapa kali ini volume baru mencapai 18 ton (satu kontainer) dengan nilai bila dirupiahkan mencapai Rp52,5 juta yang dilakukan oleh salah satu perusahaan swasta PT Weda Indocoir Prima.
Ia mengatakan, perusahaan itu, dalam bulan ini mentargetkan akan mengirim sedikitnya 50 ton serabut kelapa setelah bahan baku yang dikumpulkan sudah siap.
Sitti Saleha mengatakan, selain serabut kelapa yang menjadi ekpor, juga dalam waktu singkat akan mengekspor komoditi perkebunan (kopra, kakao dan jambu mete) dan sarang burung walet dengan tujuan negara yang sama.