Kamalinews.id — Sekitar dua tahun lika-liku, siapa yang layak untuk menjadi Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra berlangsung. Setidaknya ada empat Pj harus bergantian mulai dari Isma, Syarifuddin Syafaa, La Ode Mustari hingga Direktur Politik Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) La Ode Ahmad P Bolombo. Hingga, akhirnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Hj Nur Endang Abbas sebagai Sekda Provinsi sultra secara defenitif.
Penunjukan tersebut pun tentu melalui proses penilaian dan pertimbangan matang yang dilakukan oleh Tim Penilai Akhir (TPA), hingga akhirnya diputuskan oleh Jokowi. Diketahui, wanita yang karib disapa Endang ini memiliki segudang prestasi dengan jam terbang pemerintahan yang cukup tinggi. Pada posisi pemerintahan, Endang pernah menjabat pada posisi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, Kepala Pemberdayaan Perempuan Sultra, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Sultra dan yang kini tengah dijabatnya sebelum resmi dilantik sebagai Sekda Sultra adalah Kepala Badan Pengembagan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra.
Ada berbagai prestasi yang berhasil ditorehkan olehnya pada setiap posisi yang pernah diembannya. Saat menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak dan KB Sultra, dengan program KB Bahteramas dan pemberdayaan kaum ina-ina berhasil meraih penghargaan Nasional. Begitu juga saat menjadi Kepala BKD Sultra. Setidaknya ada 3 prestasi besar yang ditorehkan olehnya yakni, juara empat inovasi bidang kepegawaian. Kemudaian Simphony ASN Sultra masuk dalam top 99 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dan pada posisi Kepala BPSDM, Endang pun kembali menorehkan legecy. Ia berhasil membuat status BPSDM naik menjadi tipe A dan kini tipologi BPSDM menjadi tipe B menuju ke tipe A.
Berdasar Keputusan Presiden RI nomor 117/TPA tahun 2020, Nur Endang Abbas baru saja mengukir sejarah baru di dunia birokrasi Provinsi Sultra. Ia menjadi wanita pertama yang menduduki posisi Jendral ASN Sultra, sejak 27 April 1964 Sultra secara resmi berdiri sebagai daerah otonom yang baru. Diakhir perjalanan karirnya Endang telah berhasil menduduki posisi puncak dengan segudang prestasi yang berhasil diraihnya sebelumnnya.
Ditemui diruang kerjanya, Nur Endang Abas mengaku sangat tersanjung. Menurutnya, saat ini dirinya mendapatkan amanah yang sangat luar biasa. Juga menjadi sebuah tantangan baru, membantu Gubernur Sultra Ali Mazi untuk mewujudkan jalannya roda pemerintahaan, memberikan pelayanan yang baik. “Dan tentu menyukseskan dalam mewujudkan visi dan misi yang telah dibangun,” tuturnya saat ditemui diruang kerjanya, di BPSDM Sultra.
Ia menegaskan akan bekerja maksimal guna menyelenggarakan pemerintah dalam memberikan pelayanan. “Alhamdulillah saya masih dipercaya dengan diberikan amanah. Ini menjadi tantangan bagi saya untuk membuktikan bahwa amanah yang diberikan kepada saya bisa dijalankan dengan baik. Dan tentu sesuai dengan apa yang diharapkan. Terimakasih juga kepada seluruh pihak dan tentu masyarakat,” katanya.
Menjadi Sekda, pelayanan atau service menjadi yang utama. Memastikan pelayanan birokrasi berjalan dengan baik dan mudah bagi masyarakat. Untuk itu, dirinya, usai dilantik akan kembali melakukan konsolidasi, memperkuat kembali harmonisasi bersama seluruh Organsiasi Perangkat Daerah (OPD). “Memetakan apa yang menjadi masalah. Baik soal serapan anggaran, managemen kepegawaian juga tentu persoalan covid-19 yang harus kita hadapi. Terlebih kini sudah memasuki masa new normal,” ungkapnya.
Memiliki etos kerja tinggi dan juga tanggujawab membuat Endang acap kali diganjar penghargaan atas inovasi-inovasi yang diciptakan. Meski begitu, dengan berbagai capaian tak membuatnya jemawa. Ia mengaku, hanya ingin menjawab tantangan atas amanah yang telah dipercayakan kepada dirinya. Saat resmi dilantik menjadi Sekda Sultra, Endang juga mengaku telah memiliki konsep kerja-kerja yang akan dilakukan guna membantu kerja-kekrja Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra.
“Bicara Sekprov itu adalah pelayanan. Kedepan yang akan saya dorong adalah pelayanan yang berbasis Informasi Teknologi (IT). Terlebih kini negara kita sudah masuk dalam revolusi 4.0. Jadi bukan hal yang baru saat seluruh pelayanan kedepan akan berbasi IT yang tentu dapat mempermudah masyarakat kedepannya,” pungkasnya. (Adv)