Kamalinews.id — Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui Dikbud Sultra siap menuju tatanan hidup baru (New Normal). Akan hal itu, Instansi yang dikomandoi Asrun Lio itu telah menyiapkan beberapa protokol kesehatan yang bakal diterapkan secara ketat di area sekolah.
Asrun mengungkapkan, alasan pihaknya bakal menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk area sekolah mengingat lingkungan tersebut yang bisa menjadi lokasi potensial penyebaran beragam penyakit menular dan wabah virus, baik flu, batuk, cacar air, termasuk virus Corona (Covid-19).
“Meski kita sedang ditengah pandemi wabah ini, saya harap kita tidak perlu panik tapi tetap waspada. Karena kepanikan bukanlah jalan keluar untuk melawan virus ini, melainkan melalui langkah-langkah pencegahan dan penanganan tepat,” kata Asrun.
Adapun protokol kesehatan yang bakal diberlakukan diarea sekolah : Pertama, menghidupkan gerakan siswa Cuci Tangan Pakai Sabun. Menurut Asrun, langkah ini sederhana, namun inilah cara pencegahan yang utama dalam menangkal penyebaran beragam virus, termasuk virus Corona.
“Saya imbau guru sebagai orang tua siswa disekolah untuk membiasakan anak rutin mencuci tangan baik saat akan memulai pelajaran di kelas, saat akan makan, usai ke kamar mandi serta usai bermain dan berkegiatan” jelasnya.
“Insyah Allah Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prov Sultra bakal menyediakan tempat cuci tangan yang layak, yang mana memiliki akses air bersih dan sabun. Kami jugabakan sediakan sanitize, tisu basah dan kering serta tempat sampah untuk membuangnya,” tambahnya.
Kedua, membersihkan ruang kelas dengan disinfektan secara rutin. Menurut Asrun itu perlu dilakukan oleh pihak sekolah mengingat ruang kelas umumnya tertutup dan menjadi ruang potensial penyebaran virus. “Ruang kelas, meja dan buku-buku yang sering disentuh banyak orang baiknya juga dibersihkan secara rutin untuk mengurangi berkembangbiaknya virus maupun bakteri. Kita harus jaga lingkungan sekolah kita,” ungkap Asrun.
Ketiga, mengajak siswa menggunakan masker dimanapun berada, entah itu saat di RKB (Ruang Kelas Belajar), Kantin, maupun dilingkungans sekolah lainnya. Menurut Asrun, masker merupakan komponen penting dalam mencegah penularan virus Corona, karena kata dia, virus tersebut di tularkan lewat udara. “Jadi pemakaian masker itu bisa mengurangi penularan sampai tingkat keberhasilan 80 persen,” ujarnya.
Keempat, mengaktifkan ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS). Asrun mejelaskan bahwa gejala awal virus Corona tidak spesifik bahkan tidak ada perbedaan dengan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti batuk dan pilek. Bisa berupa demam, batuk, sesak nafas, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, lemas, sakit kepala, dan nyeri otot.
Untuk itu, kata dia, guru disarankan untuk tidak salah prosedur seperti percaya pada cara-cara pencegahan dan penanganan di media sosial yang tak jelas sumbernya. “Langkah yang tepat ialah mengajak anak yang alami demam, lemas, pucat untuk segera cek suhu di ruang UKS yang kemudian untuk dikonsultasikan ke pusat layanan kesehatan terdekat. Jadi, apapun penyakitnya, penanganan yang cepat dan tepat akan mencegah penyakit bertambah parah,” pungkasnya.