Kamalinews.id – Sektor pendidikan menjadi bagian yang terpenting dalam program kerja La Ode M. Rajiun Tumada-La Pili jika dipercayakan untuk memimpin Kabupaten Muna periode 2021-2026. Putra dan putri di Muna maupun Muna Barat terpaksa harus memilih untuk keluar daerah agar bisa menimba ilmu di perguruan tinggi. Ini dikarenakan belum adanya universitas di Muna.
Setiap tahun, putra putri Muna dan Muna Barat melanjutkan studi di luar daerah. Ada yang ke Makassar, Jawa, Manado, Gorontalo dan sebagian besar di Kendari. Hal ini karena di Muna ini belum ada kampus yang bisa memenuhi kebutuhan akademik putra putri di Muna dan Muna Barat. Memang, ada kampus STIP Wuna dan Akademi Kebidanan tapi masih belum mampu menarik minat dikarenakan pilihan jurusan dan prodi yang terbatas.
Olehnya itu, Rajiun-La Pili berkomitmen untuk membangun Universitas pertama di Muna. Bahkan dijanjikan akan direalisasikan di tahun pertama setelah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muna. Karena sektor pendidikan merupakan prioritas utama pasangan RaPi ini untuk kebangkitan Muna.
“Segera setelah dilantik, akan langsung tancap gas mengurus berbagai keperluan seperti kelengkapan administrasi, perizinan, porsi anggaran, lahan, tenaga pengajar dan lain lain. Pak Rajiun tidak pernah lambat mengerjakan sesuatu, terlebih jika sudah ditetapkan sebagai program prioritas maka pasti akan diwujudkan tepat waktu. Olehnya jika RaPi terpilih, tahun ajaran 2023 nanti, Universitas pertama di Muna itu sudah mulai menerima mahasiswa baru,” ungkap Wahidin Kusuma Putra selaku Juru Bicara Pasangan RaPi, Minggu, 13 September 2020.
Disisi lain, dengan adanya Universitas di Muna, tentu akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap sektor-sektor lainnya. Sebut saja sektor ekonomi. Dengan adanya universitas tentu akan meningkatkan perputaran uang di Kabupaten Muna. Sehingga pertumbuhan ekonomi diyakini akan meningkat pesat.
Setiap tahun kurang lebih 5 ribu orang melanjutkan kuliah ke luar daerah. Artinya dalam satu periode masa studi normal yaitu 4 Tahun. Ada kurang lebih 20.000 putra putri Muna dan Muna Barat berada di luar daerah dalam rangka melanjutkan studi. Sedangkan biaya hidup rata-rata per bulan sekitar 1,3 juta rupiah termasuk uang kos/kontrakan.
“Artinya sekitar 26 Miliar uang dari Muna dan Mubar setiap bulan dikirim ke luar daerah atau sekitar 300 Miliar rupiah per tahun uang yang seharusnya berputar di Pulau Muna ini justru berputar di luar daerah Muna. Olehnya, pembangunan Universitas di Kabupaten Muna menjadi prioritas utama Rajiun-La Pili untuk dilakukan di tahun pertama,” urainya.
Lebih lanjut, persoalan membangun Universitas di Muna adalah rencana yang sangat fundamental untuk menyongsong kebangkitan Kabupaten Muna. Selain bisa memudahkan masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi, juga untuk meningkatkan perputaran uang di pulau Muna. Di waktu yang sama juga dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Muna dalam waktu singkat.
“Untuk itu, kita harus memilih pemimpin yang memiliki kemauan kuat, komitmen yang tinggi serta keseriusan dalam mengambil langkah cepat dan efektif untuk mewujudkan hal ini. Ini janji politik Rusman 5 Tahun lalu sayangnya janji itu tidak dilaksanakan. Semoga Pak Rajiun dan Pak La Pili terpilih, sehingga mimpi dan harapan masyarakat Muna tentang pembangunan Universitas segera terwujud,” tutupnya.