KAMALINEWS.CO.ID — Renovasi anjungan milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dimulai. Hal itu mengacu atas instruksi Gubernur Sultra Ali Mazi beberapa waktu lalu. Anggara sebesar Rp 2 miliar lebih pun digelontorkan untuk pembangunan renovasi anjungan tersebut.
Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang yang dipercaya untuk mengemban amanah tersebut pun menargetkan pembangunan dapat diselesaikan dalam waktu dekat. “Insya allah 26 Agustus hasil dari pembangunannya sudah dapat dilihat,” tutur Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Pahri Yamsul saat ditemui di Rujab Gubernur Sultra, Sabtu (6/8).
Pahri mengungkapkan bahwa, kontrak telah dilaksanakan sesuai dengan instruksi Presiden. “Jadi ada ke khususan langsung penunjukan meski angkanya diatas Rp 200 juta. Itu ada instruksi presiden. Kontraknya nanti sampai 2 Demsember,” imbuhnya.
Pahri juga menjelaskan, dalam pembangunan tersebut, pihaknya akan mengerjakan pembangunan gedung utama dan sekitarnya. “Kemarin hasil konsultasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ada beberapa. Renonvasi bangunan utama termasuk interior didalamnya. Semua sudah kita kerjakan, sekarang tinggal menunggu hasilnya saja,” ujarnya.
Pekan depan, pihaknya pun berencana untuk meninjau hasil pembangunan renovasi anjungan Sultra, di TMII. “Minggu depan lagi, kita akan tinjau. Kita harap tidak ada kendala. Sehingga, sesuai kontrak pembangunan atau renovasi anjungan Sultra, di TMII dapat terselesaikan dengan baik,” pungkasnya.
Untuk diketaui juga, sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian, meminta para kepala daerah memugar anjungan daerah mereka masing-masing di TMII. “Saya sudah berkomunikasi dengan rekan-rekan gubernur, prinsipnya setuju mendukung dan kemudian Kementerian Dalam Negeri membentuk tim, kemudian sudah turun langsung pintu ke pintu ke setiap anjungan, dibuat klasifikasi, mana rusak ringan, sedang, berat, dan ada yang belum memiliki anjungan,” kata Tito.
Ia memaparkan ada 19 anjungan dengan kerusakan ringan, tapi struktur bangunannya masih bagus. Ada pula anjungan yang rusak sedang. Selain itu, kata dia, ada juga provinsi yang belum memiliki anjungan di TMII, di antaranya Kalimantan Utara.
Untuk dana renovasi, dia menyebut total biaya yang dibutuhkan lebih kurang hampir Rp45-Rp50 miliar untuk seluruh provinsi. Pendanaan itu dapat menggunakan anggaran pemerintah daerah, baik yang bersumber dari APBD ataupun CSR di daerahnya masing-masing. Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, berharap para kepala daerah segera berpartisipasi untuk melakukan upaya perbaikan atau renovasi itu.
Pemerintah juga merencanakan pada akhir Agustus 2022 nanti akan menggelar kegiatan di TMII, berupa pra peluncuran yang berkaitan dengan kegiatan G20 (yog)