Kamalinews.id – Meski diterpa kabar Bupati Muna Barat yang juga merupakan calon Bupati Muna, Raji’un Tumada terpapar Covid-19 tidak menyurutkan semangat kerja keras Tim dan Relawan Raji’un Tumada-La Pili dalam terus melakukan konsolidasi. Justru sebaliknya, semangat yang ada semakin meningkat.
Apalagi, dengan kondisi Pilkada ditengah Pandemik Covid-19 ini cukup membatasi ruang gerak para tim dan simpatisan. Namun, hal itu tidak menjadi halangan. Jika tidak dapat mengumpulkan massa dalam jumlah banyak saat bersosialisasi, cara lain yang ditempuh yakni dengan melakukan sosialisasi program dengan door to door.
“Setiap hari relawan terus melakukan konsolidasi, door to door. Membangun posko-posko kecamatan dan desa serta melakukan pertemuan-pertemuan kecil dengan masyarakat dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19,” kata Juru Bicara Tim RaPi, Wahidin Kusuma Putra, Selasa, 8 September 2020.
Selain itu juga, pihaknya disetiap kesempatan selalu menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Muna khususnya tim dan relawan RaPi untuk tetap tenang dalam menanggapi isu miring yang beredar saat ini. Misalnya, terkait dengan seorang calon kepala daerah jika positif terkonfirmasi Covid-19 maka akan berpengaruh dalam pencalonannya sebagai kepala daerah.
“Ini harus disampaikan, karena jangan sampai publik dimanipulasi seolah-olah kalau sudah positif Covid langsung status Pak Raji’un sebagai calon otomatis gugur. Ini tidak ada urusannya,” tambah mantan Ketua DPD Pospera Sultra itu.
Sejauh ini pula, lanjut Wahidin, antara Raji’un dan La Pili selalu berbagi tugas dalam melakukan sosialisasi di masyarakat. Terkhusus Raji’un, sejak beberapa bulan lalu sudah sering melakukan tatap muka bersama dengan masyarakat Kabupaten Muna.
“Kalau mau dihitung mungkin sudah ratusan bahkan ribuan kali Pak Raji’un turun langsung menyapa masyarakat. Apalagi, dengan bergabungnya Pak La Pili yang merupakan salah satu tokoh berpengaruh di Kabupaten Muna dapat menambah kekuatan. Sehingga kami sangat yakin, isu-isu yang saat ini beredar tidak akan mempengaruhi kinerja tim dan relawan. Yang ada justru sebaliknya, semakin melipatgandakan kekuatan Tim RaPi,” tutupnya.