Punya Nilai Ekonomis Tinggi, Pemprov Dorong Produksi Porang

Tanaman Porang
Tanaman Porang

Kamalinews.id — Tanaman porang mulai menjadi perhatian Pemerintah Sultra. Tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal. Tanaman porang juga dianggap sebagai solusi bagi ekonomi ditengah pandemi covid-19. Untuk itu, melalui Dinas Tanaman Pangan dan Perternakan (Distanak) Provinsi Sultra mendorong peningkatan produksi pertanian tersebut.

Berdasar informasi yang dihimpun, tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan. Dipasaran prong ternyata memiliki daya pikat yang luar biasa. Harganya bibitnya berupa katak (buah di sela ketiak daun) saja bisa mencapai Rp 200 ribu per kilogram. Sementara umbi porang baru panen harganya Rp 9.000 kilogram basah.

Plt Kadistanak Sultra, Ari Sismanto mengungkapkan, salah satu jenis tanaman yang terus digenjot produksinya, yakni tanaman porang, yang kebanyakan berasal dari daerah seperti Kolaka Utara (Kolut), Kolaka, Konawe Selatan (Konsel) dan Bombana. “Karena jumlah penjualan tanaman ini agak besar, apalagi ke daerah Blitar. Makanya kita terus genjot produksinya, agar bisa kita jual antar pulau,” tuturnya saat ditemui diruang kerjanya, di Kendari, Jumat (17/7).

Meski termasuk sebagai komoditas yang baru dikembangkan, lanjutnya, namun luas lahan tanaman porang di Sultra saat ini sudah mencapai sekitar 305 hektar. Selain porang, kata Ari, saat ini pihaknya juga sedang fokus pada rencana ekspor tongkol jagung dari Kabupaten Muna ke negara India. Tongkol jagung tersebut akan diolah menjadi media tanam.

“Kabupaten Muna ditunjuk oleh Kementerian sebagai kawasan pengembangan jagung. Kita akan ekspor tongkol jagung ke India bermitra dengan PT DNA. Muna akan menampung pasar dari kabupaten-kabupaten lain. Sementara ini sedang berproduksi,” pungkasnya.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp