Kamalinews.id — Banjir menjadi musibah tahunan di wilayah Konawe Utara (Konut) dan Konawe. DPR RI bersama Pemerintah Pusat pun menjadikan perhatian serius soal masalah tersebut. Berbagai upaya terus dilakukan guna mengatasi persoalan banjir tersebut. Sinergitas antara Pemerintah Pusat, Provinsi sampai pada tingkat Kabupaten/Kota pun dinilai menjadi kunci utamanya.
Mencari permasalahan penanganan banjir diwilayah Konut, DPR RI menggandeng seluruh balai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (KemenPUPR) ke lokasi banjir di Konut. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae merasa prihatin dengan kondisi banjir, yang kini menjadi musibah tahunan diwilayah Konut dan Konawe.
Menurutnya, persoalan banjir di Konut juga di Konawe harus cepat diatas. “Langkah cepat, harus segera diambil. Apa masalahnya dan apa solusinya harus segera ditemukan. Apalagi, persoalan banjir pemerintah pusat memberikan perhatian serius agar segera teratasi. Sekarang, tinggal bagaimana Pemerintah Daerah menyambut hal tersebut,” tuturnya saat melakukan kunjungan kerja bersama seluruh balai PUPR ke lokasi banjir di Konawe Utara.
Tidak hanya persoalan banjir saja yang menjadi sorotannya. Jalan akses menuju Konut pun tak lepas dari kritiknya. Menurutnya, kondisi jalan tepatnya di area kawasan industri Morosi mengalami kerusakan yang cukup parah. “Saya lewat saja tadi membuat niat saya untuk melanjutkan perjalanan hampir hilang. Saya ingin kembali saja. Tentu ini bisa memutus arus disstribusi barang, juga mematikan ekonomi beberapa wilayah,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk menyelesaikan dua permasalahan ini, para bupati disemua wilayah yang terkena banjir harus duduk bersama dengan Gubernur Sultra, Ali Mazi serta pihak terkait lainnya agar ada langkah kongkrit. “Instansi terkait seperti balai sungai, tata kota, balai jalan dan lain-lain. Jangan pusat jalan sendiri, pemprov jalan sendiri dan kabupaten juga begitu. Persoalan ini harus diselesaikan secara komprehensif. Perlu pendalaman lebih jauh,” katanya.
Politisi Golkar ini mengaku tetap akan memperjuangkan juga untuk tetap mendapat anggaran dalam menyelesaikan persoalan banjir dan jalan. “Tapi peran pemda dan pihak terkait sangat penting karena apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya adalah tugas pemda. Pusat hanya memberi anggaran,” jelas Ridwan.
Ditempat yang sama, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Sultra, Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, yang menjadi tantangan pihaknya adalah menangani jalan Trans Sulawesi yakni Pohara-Konut. Sebab, sejak banjir tahun lalu, kendalanya selalu sama yakni adanya aktivitas kendaraan dengan muatan melebihi kapasitas (overload). “Mungkin yang masih menjadi tantangan yakni jalan Pohara-Morosi. Tantangan kita adalah adanya angkutan-angkutan logistik seperti bahan baku pasir, bbm, solar dan semen. Armada pengankut selalu overload,” terang Yohanis.
Sementara itu, Bupati Konut, Ruksamin mengucapkan terimakasih kepada Ridwan Bae yang telah menyempatkan hadir di Konut ditengah kesibukannya.
“Terimakasih telah menyempatkan hadir dan menghadirkan langsung pihak terkait seperti balai jalan, sungai dan lain-lain. Ini sangat berarti bagi kami di Konut,” tutupnya.