Kamalinews.id — Para calon abdi negara sampai saat ini masih menunggu kabar dari pemerintah, terkait pelaksanaan lanjut seleksi CPNS 2019. Pasalnya, akibat pandemi covid-19, proses seleksi kompetensi bidang (SKB) harus tertunda, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sekarang, setelah Pemerintah Pusat menerapkan kebijakan new normal, SKB pun rencana akan kembali digelar pada September sampai Oktober meendatang.
Meski telah diumumkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Tjahjo Kumolo, Pemerintah Provinsi Sultra masih belum memastikan kapan proses pelaksanaan SKB akan dilakukan.
“SOP nya baru dibuat, upaya ini demi mengoptimalkan prasyarat pelaksanaan agar sesuai dengan standar selama masa pandemi Covid-19,” tutur Kepala Bidang Mutasi dan Kepegawaian, Badan Kepegawaian Daera (BKD) Sultra, Kadir, di Kendari.
Namun, dalam proses pelaksanaan nantinya protokol kesehatan menjadi syarat wajib selain syarat administrasi lainnya. Pasalnya, dalam pelaksanaan SKB kali ini, berlangsung ditengah wabah corona masih berlangsung. “Agar penyelenggaraan seleksi dengan metode CAT BKN tetap terlaksana pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat COVID-19, perlu menyusun pedoman penyelenggaraan seleksi dengan metode CAT BKN,” katanya.
Dalam pelaksanaan tes nantinya pihaknya tidak hanya dituntut untuk menjamin efektifitas jalannya seleksi dengan baik dan benar. Namun dalam hal menjamin kesehatan agar wabah pandemi covid-19 tidak menyebar menjadi tanggungjawab tambahan yang cukup berat. “Nantinya untuk mengatasi hal tersbeut, kami akan menyiapkan tim kesehatan pada setiap lokasi seleksi nantinnya,” ujarnya.
Dalam seleksi nanti, akuntabilitas nilai hasil seleksi CAT secara livescoring tetap ditayangkan di lokasi seleksi dan dapat disaksikan secara live oleh masyarakat melalui media online streaming. Selain itu, memastikan prosedur penyelenggaraan seleksi sesuai dengan ketentuan Peraturan BKN Nomor 50 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan seleksi dengan metode CAT BKN dan menjaga suasana penyelenggaraan seleksi tetap tenang dengan meningkatkan kewaspadaan.
“Jadi para pengantar atau orang tua peserta dilarang masuk dan menunggu di dalam area seleksi untuk menghindari kerumunan. Tapi untuk nilai para peserta tetap ditayangkan dan dapat dilihat secara langsung,” pungkasnya.