Pemprov Sultra Kuatkan Sektor Pariwisata Bangkit Dari Covid-19

Kadis Pariwisata Provinsi Sultra Saifuddin
Kadis Pariwisata Provinsi Sultra Saifuddin

Kamalinews.id — Diberlakukannya kebijakan new normal atau tatanan kehidupan baru, pemerintah pacu sejumlah sektor untuk bergeliat kembali. Salah satunya adalah sektor pariwisata. Pasalnya, sektor pariwisata mengalami ‘mati suri’ sejak pandemi covid-19 melanda. Menghindari penularan atau klaster, sejumlah objek pariwisata pun ditutup, bahkan tak sedikit orang yang menggantung hidup dipariwisata harus merasakan kepahitan atas penutupan tersebut.

Salah satu upaya pemerintah untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata ditengah pandemi dengan catatan taat protokol kesehatan atau melakukan penguatan. Penguatan itu yakni melakukan pelatihan kepada pemandu wisata disejumlah daerah. Hal itu dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sultra.

Salah satu pelatihan itu dilakukan di Kota Baubau. Sebanyak 40 orang pemandu wisata alam di Baubau diharapkan menguatkan sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Pelatihan tersebut diselenggarakan salah satu hotel pada 2-6 November 2020. Pemandu wisata ini dipersiapkan untuk mengangkat kembali potensial pariwisata Baubau tanpa mengurangi kedisiplinan protokol kesehatan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sultra, La Ode Syaifuddin menuturkan bahwa, tidak satu pun objek wisata yang luput dari dampak pandemi covid-19. Tentunya, ekonomi diseputaran objek wisata pasti iku terganggu. Untuk itu, kebijakan new normal menjadi momentum untuk kembali menggairahkan sektor pariwisata. “Pembangunan dan penguatan harus dilakukan sedini mungkin. Jangan nanti kembali normal baru kita siapkan, sekarang pelatihan pas sudah normal tinggal kita beraksi,” tuturnya melalui sambungan selulernya, di Kendari, Selasa (3//11/2020).

Ia mengungkapkan Pemerintah yang mulai menggagas itu adalah Pemerintah Kota Baubau. “Ini patut untuk diapreasiasi. Kita harapkan, daerah-daerah lain pun mulai melakukan persiapan-persiapan ditengah new normal ini. Sehingga, saat pendami sudah berlalu, semua langkah yang telah disiapkan tinggal dieksekusi,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa, pentingnya pelatihan kepada pemandu wisata. Menurutnya, pemandu wisata itu harus memiliki kompetensi dan bisa bekerja secara profesional. “Kita memiliki kekayaan potensi yang tak kalah dari daerah lainnya. Pemerintah tidak bisa hanya sendiri dalam pengelolaannya, butuh sinergi dengan stakeholder, khususnya pelaku wisata dan pemandu wisata,” pungkasnya (mid)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp