KAMALINEWS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe terus mendorong pembangunan proyek strategis nasional Bendungan Pelosika di Kecamatan Asinua, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dorongan itu juga terkait dalam pembangunan sektor pertanian dengan penyediaan lahan pertanian yang unggul. Direncanakan, pembangunan bendungan pelosika bakal direalisasikan tidak lama lagi.
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara mengatakan, saat ini tahapan pembangunan bendungan tersebut memasuki tahap studi kelayakan.
Ia mengungkapkan, dalam studi kelayakan bendungan Pelosika menelan anggaran sebesar Rp 58 miliar yang pendanaannya berasal dari bantuan negeri tirai bambu, Thiongkok.
Studi kelayakan tersebut bertujuan untuk memahami secara menyeluruh semua aspek proyek, konsep maupun perencanaan atas proyek yang hendak dibangun itu.
“Itu untuk menentukan apakah setelah mempertimbangkan semua faktor penting, proyek tersebut apakah layak atau tidak untuk dikerjakan,” ujar Gusli Topan Sabara kepada Kamalinews.co.id beberapa waktu lalu.
Pemerintah Kabupaten Konawe terus mendorong percepatan pembangunan bendungan raksasa di Kecamatan Asinua tersebut yang diproyeksi menelan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sekitar Rp 4,5 triliun.
Bendungan Pelosika itu akan mampu mengairi kurang lebih 21 ribu hektar sawah. Artinya, yang tadinya luas lahan hanya sekira 40 ribu hektare sawah irigasi teknis, dapat meningkat hingga 60 ribu hektare.
Mantan Ketua DPRD Konawe itu menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan mengenai kapan bendungan Pelosika bisa dimulai pengerjaannya. Terlebih, pembangunan bendungan itu sempat keluar dari list proyek strategis nasional (PSN) yang bakal dibangun di Sultra.
Pemerintah Kabupaten Konawe tetap menaruh harapan besar agar pembangunan bendungan Pelosika yang terletak di Kecamatan Asinua itu bisa kembali masuk daftar proyek yang akan dibangun tahun ini.
“Kita berharap proyek Pelosika ini masuk dalam proyek strategis nasional,” singkat Gusli Topan Sabara.
Ia menambahkan, proyek ini akan sangat bermanfaat untuk kepentingan rakyat. Selain itu, lanjut Gusli, pembangunan bendungan ini dapat menunjang Konawe menjadi lumbung ketahanan nasional.
Bahkan, ke depannya dapat menjadi kekuatan ekonomi daerah dan nasional.
“Kalau Pelosika masuk PSN, itu sangat berarti untuk kepentingan rakyat, juga sekaligus menjadi lumbung ketahanan pangan nasional. Bahkan lumbung ekonomi daerah dan nasional,” terang Gusli Topan Sabara.
Wakil Bupati Konawe yang akrab disebut GTS itu menyebut, saat ini proyek pembangunan bendungan Pelosika dalam tahap revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) Konawe.
Dirinya lalu menjelaskan, ada sekira sepuluh desa yang terkena dampak pembangunan proyek tersebut. Pemkab Konawe telah merekomendasikan desa-desa itu nantinya direlokasi. (AR).