KAMALINEWS.CO.ID – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin manfaatkan potensi pertanian di Kabupaten Konawe.
“Di Konawe ini terkait potensi lokal, ada 42.500 hektar sawah. Kalau kita kalikan saja dua ton perhektar itu akan menghasilkan kurang lebih 12 ribu ton beras satu kali panen. Kalau kita kalikan dua dalam satu tahun berarti sudah 424 ribu ton, kita konversi saja 60 % menjadi beras kita akan dapatkan kurang lebih 235 ribu ton beras. Kita kalikan 1000 saja itu kurang lebih 2.5 triliun pertahun,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdynand dalam pembukaan Musyawarah Kadin Konawe, Senin (20/12/2021) kemarin.
Ferdynand melanjutkan, dari hasil pertanian itu, melebihi dari jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimana sebesar 1.3 – 1.4 triliun.
“Artinya lebih banyak uang dari itu pendapatan petani di bidang sawah. Belum lagi tentang perkebunan,” lanjut Ferdinand.
Disisi lainnya, Ferdinand menambahkan, tantangan lainnya yakni meskipun potensi pertanian menjanjikan, Badan Urusan Logisitik (Bulog) hanya mampu membeli gabah hasil para petani di Konawe sekira 5 persen.
Sedangkan 95 persen lainnya dibeli oleh pihak swasta dengan harga yang rendah di tingkat petani. Hal ini kemudian membuat hambatan untuk kemajuan para patani di Konawe.
Pemda Konawe telah menempuh solusi untuk mengatasi tantangan itu. Diantaranya, menjalin kerjasama dengan Kadin Maluku Utara.
“Kita sudah survei, mereka sudah setujui akan ekspansi kebutuhan beras Maluku Utara. Dan saya juga sudah coba urus ke Kadis Ketahanan Pangan,” tambahnya.
Menurut Ferdynand, tantangan Kadin baik Kadin Provinsi Sultra maupun Konawe menjadi nyata jika potensi-potensi sumber daya lokal misalnya pertanian di Konawe dapat dimaksimalkan.
Yaitu dengan melakukan fasilitasi dari sisi pasarnya sehingga beras para petani di Konawe tidak dibeli dengan harga yang rendah lagi. Begitu pula dengan potensi peternakan dan perkebunan.
Selain itu, Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ini juga menyebut Konawe menjadi kebanggan tersendiri dalam pertumbuhan ekonominya.
Dimana, pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2021 mencapai 6.4 persen yang lebih tinggi dari Kabupaten lainnya di Sultra.
“Datangnya dari manufaktur, jasa perbankan, koperasi dan pertanian,” sebutnya.
Ferdinand berharap, Kadin dapat mendorong agar potensi-potensi tersebut dimaksimalkan serta Kadin tidak hanya fokus dalam bidang energi dan pertambangan.
“Kalau itu kita dorong terus suatu saat akan terbatas ruangnya. Yang bisa kita dorong itu dari sisi perdagangannya yaitu bagaimana sumber daya lokal di Konawe ini tereksploitasi dari sisi pasar. Kalau ini berjalab bagus yakinlah ekonomi Kabupaten Konawe dari dua sektor saja mungkin satu-satunya di Indonesia yang bisa tumbuh sampai 15 % pertumbuhan ekonominya,” jelasnya.(red)