Merajud Asa Masyarakat Uluiwoi dan Ueesi Kabupaten Kolaka Timur

Kunjungan Kerja Bupati Kolaka Timur Abd Azis ke Kecamatan Uluiwoi dan Ueesi
Kunjungan Kerja Bupati Kolaka Timur Abd Azis ke Kecamatan Uluiwoi dan Ueesi

KAMALINEWS.CO.ID — Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) resmi melepaskan dirinya dari Kabupaten Kolaka dan menjadi daerah otonomi baru (DOB), pada sidang paripurna DPR RI tanggal 14 Desember 2012. Kemandirian untuk membangun dan mengelolah sumber daya daerah sendiri menjadi salah satu tujuannya. Kini, 10 tahun sudah berjalan, Koltim menjadi daerah otonom sendiri, nampaknya harapan akan pertumbuhan pembangunan Koltim belum begitu signifikan.

Bicara tentang Koltim dengan luasan wilayah 3.634,74 kilometer persegi dan jumlah penduduk sebanyak 119.461 jiwa (data tahun 2017, wikipedia), memiliki 12 Kecamatan, ternyata masih ada daerah yang belum mendapatkan perhatian. Daerah seperti Rate-rate, Ladongi, Tinondo dan bahkan Mowewe, mungkin menjadi tempat paling sering dikunjungi oleh masyarakat, karna menjadi pusat kota bahkan tempat paling ramai jumlah penduduknya. Selain itu juga mempunyai lokasi wisata yang memberikan keindahan kepada pengunjungnya.

Tetapi, ada juga Kecamatan seperti Ueesi dan Uluiwoi yang membutuhkan perhatian dan sentuhan dari pemerintah daerah, provinsi bahkan pusat. Jaraknya ratusan kilo meter dari pusat ibu kota kabupaten. Bahkan medan menuju ke dua Kecamatan tersbeut cukup ekstrem. Padahal, Ueesi dan Uluiwoi ternyata memiliki jumlah penduduk yang ramai, potensi pertanian melimpah dan menyimpan destinasi pariwisata yang sangat luar biasa.

Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat (Germas)
Bupati Koltim Abd Azis saat menyapa masyarakat dalam kunjungan kerjanya di Uluiwoi dan Ueesi

Sadar akan daerah yang dipimpin, Bupati Koltim Abd Azis, SH pun mengusung program kerja yang dikemas dalam nama Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat (Gemas). Menjemput bola, atau langsung menyambangi masyarakat guna memberikan pelayanan serta menyerap aspirasi menurutnya menjadi hal yang penting diterapkan untuk membangun Koltim kedepan.

Ueesi dan Uluiwoi menjadi daerah pertama yang disambangi oleh Bupati untuk menjalankan program Germas. Menuju Ueesi dan Uluiwoi, membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama. Jika musim kemarau, waktu tempuh bisa memakan kurang lebih 3 sampai 4 jam. Namun ketika memasuki musim hujan, bisa memakan waktu 7 sampai 8 jam lamanya.

Hal ini disebabkan infrastruktur jalan ke Ueesi dan Uluiwoi kurang memadai. Ada sebagian jalan mengalami kerusakan sangat parah. Ditambah lagi jalan kesini, banyak memotong bentangan sungai Konaweha dan tidak menggunakan jembatan. Kamis (13/10/22), dari pusat ibu kota Koltim, Abd Azis dan rombongan memulai perjalanan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Jalan ke Ueesi dan Uluiwoi, membentang membelah gunung dan hutan. Selain itu, jalannya juga berada tepat di pinggiran sungai. Sehingga membutuhkan tenaga dan kehati-hatian. Jika salah, bisa jatuh ke jurang atau ke sungai. Apalagi jalan kesini hanya bisa untuk satu unit mobil, sehingga jika berpapasan salah satunya harus mengalah dan mencari tepian lebar untuk singgah.

Di Ueesi dan Uluiwoi, Abd Azis disambut hangat masyarakat. Kebahagiaan masyarakat terpancar dari wajah-wajahnya. Ada yang berburu selfie bersama bupati, pun ada juga sekedar salaman. Bertanya kabar dan menanyakan keluhan di masyarakat. Dalam kesempatan itu, program Gemas ini menyasar warga kurang mampu. Ratusan juta APBD Koltim diberikan ke masyarakat, melalui bantuan dana dan sembako. Ada pula CSR dari bank daerah untuk masyarakat.

“Kita mau lihat kondisi masyarakat disini, itu yang pertama, kedua infrastruktur jalan kesini bagaimana, ketersediaan akses internetnya bagaimana dan bahkan apa potensi yang bisa kita kembangkan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah,” tutur Abd Azis disela-sela kegiatannya menyapa masyarakat.

Dari kegiatan Gemas ini katanya, kedepan pemerintahan Koltim berupaya memperbaiki jalan ke Ueesi dan Uluiwoi. Memang kata dia, berharap APBD Koltim untuk memberikan jalan yang mulus akan berat dipenuhi. Tetapi menurutnya, mengambil istilah rintik-rintik membasahi bumi. Begitulah nanti pembangunan infrastruktur jalan ke Ueesi dan Uluiwoi.

“Disini ada potensi pertanian dan perkebunan yang menurut saya melimpah. Ribuan hektar sawah baru dicetak, ribuah hektare lokasi perkebunan seperti coklat, cengkeh dan merica ada disini, hanya saja untuk memasarkannya sangat susah, apalagi pembelinya juga enggan ke Ueesi. Karena jalannya rusak. Sehingga kita kedepan akan memperbaiki jalan kesini. Sekalipun untuk tahap awal baru pengerasan dan pelebaran jalan. Tetapi saya pikir ini bisa membantu,” ungkapnya.

Kunjungan Kerja Bupati Kolaka Timur Abd Azis ke Kecamatan Uluiwoi dan Ueesi

Pelayanan dari pemda Koltim kata Abd Azis, ada beragam program. Seperti pelayanan kesehatan gratis dari dinas kesehatan, sosialisasi anti narkoba, bantuan UMKM, bantuan KUBE, bantuan pangan dari dinas tanaman pangan, bantuan hibah rumah ibadah, bantuan bibit oleh dinas pertanian, serta pelayanan dukcapil.

“Bantuan dan pelayanan ini kita berikan secara gratis. Kita subsidi kebutuhan mereka sebagian. Kita memiliki angan, jika jalannya bagus dan hasil buminya meningkat, maka semoga kesejahteraan warganya juga meningkat. Ini harapan kita bersama,” jelas Azis.

Ditempat yang sama, Camat Ueesi, Husain. Spd, menerangkan, di Ueesi katanya banyak sumber daya alam yang bisa dikembangkan. Hanya saja, lokasi tempatnya memimpin hari ini, menjadi buah bibir banyak orang, kalau lokasinya pedalaman dan ekstrem. Padahal kata dia, hasil pertanian di Ueesi itu melimpah. “Hanya saja, pemasaran tidak maksimal. Ini karna jalannya rusak parah. Berpikir panjang untuk mau kesini. Tetapi, kehadiran bupati hari ini, semoga bisa mendorong semangat masyarakat untuk bertani serius, karna kita sudah dengar langsung kalau bupati akan membangun dan memperbaiki jalan,” kata Husain.

Husain menambahkan, di Ueesi ada sendiri ada 10 desa dan satu kelurahan. Kesemuanya, dihuni ratusan kepala keluarga yang mayoritas berprovesi sebagai petani. Baik itu bertani sawah, buah-buahan dan berkebun. Untuk itu kata dia, profesi ini wajib dipikirkan agar konsep pembangunan dan kebijakan pemerintah Koltim katanya, mampu memberi dampak perubahan untuk masyarakat Ueesi.

Disela-sela perbincangan, masyarakat pun menuturkan bahwa, sejak Koltim masih bagian dari Kabupaten Kolaka, daerah Uluiwoi hampir tidak pernah didatangi oleh pejabat daerah, apalagi Bupati. Padahal,daerah tersbeut membutuhkan kehadiran pemerintah. Yang terjadi, seakan pemerintah dan masyarakat memiliki jarak atau sekat.

“Sejak masih bagian dari Kolaka dulu, Bupati tidak pernah kesini,” kata Rahman salah satu warga di Uluiwoi.

Menurutnya, kedatangan Bupati Koltim menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk pertumbuhan dan pengembangan daerahnya. “Semoga keluhan dan harapan masyarakat yang langsung didengarkan oleh pak Bupati Koltim bisa terwujud,” ujarnya. (yog)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp