LPKP Sultra Menilai Janggal Kasus Tahanan BNNP Meninggal di Sel Akibat Gantung Diri, La Ode Tuangge: Jangan Ada Alasan CCTV Rusak

KAMALINEWS.CO.ID – Tahanan narkotika
ditemukan meninggal dunia dalam sel tahanan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan keamanan sel BNNP dipertanyakan.

Ketua Lembaga Pemerhati Kebijakan Publik ( LPKP) Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Tuangge menegaskan bahwa kematian tahanan dalam ruang sel adalah suatu kejanggalan dan bisa dibilang kelalaian luar biasa. “Kenapa setiap tahanan yang meninggal dalam sel alasannya bunuh diri. Kan ada SOP keamanan dalam sel itu,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dirinya sebagai mantan tahanan tingkatan Polres memiliki SOP yang berlaku. “Setiap tahanan sel itu ada SOP. Apa yang tidak boleh dan apa yang boleh. Prinsipnya yang bisa membahayakan pasti dilarang, nah di BNNP apa boleh menggunakan celana panjang yang kini dijadikan alasan sehingga digunakan tahanan tersebut untuk gantung diri. Setahu saya pakaian pun diatur dalam sel itu celana pendek kain,” terangnya.

“Bahkan sarung pun dilarang digunakan dalam sel tersebut. Intinya semua benda berbahaya,” imbuhnya.

Tuangge juga meminta agar persoalan tahanan yang gantung diri dalam Sel BNNP diselidiki secara terbuka. Buktikan bahwa penegak hukum masih bisa dipercaya. “Selidiki semua bukti yang ada. Jangan sampai nanti ada lagi alasan CCTV rusak, itukan alasan klasik. Setiap masalah selalu saja ada yang hilang atau rusak,” pungkasnya.

Untuk diketahui tahanan yang berinisial LI itu meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara gantung diri. Kejadian ini diketahui saat mobil jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Kendari menjemput korban, pada Selasa (7/10/2025) malam sekitar pukul 22.10 Wita. Jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Kendari, pada pukul 22.35 Wita.

Pihak keamanan BNNP Sultra tak mempersilakan awak media masuk ke dalam areal kantor saat proses evakuasi jenazah. Sehingga, awak media hanya bisa memantau dari luar gedung.

Korban dikabarkan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan celana panjang. Namun, keluarga tak yakin korban meninggal dunia karena gantung diri. Keluarga korban pun memutuskan untuk melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab LI meninggal dunia.

“Informasinya gantung diri pakai celana panjang. Saya lihat lilitan celana di lehernya. Tapi kami tidak yakin,” ujar A salah satu keluarga korban, saat dihubungi pada Rabu (8/10/2025).

Menurut A, pihak keluarga baru mengetahui korban meninggalkan dunia, saat salah seorang mantan pegawai BNNP Sultra datang mengabari pada Rabu pagi.

Penulis: Ambar Sakti

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp