Kunjungan Jokowi Kadin Sultra Harap Lahirkan Kepres Pemanfaatan Aspal Buton

La Ode Rahmat
La Ode Rahmat

KAMALINEWS.CO.ID — Presiden Joko Widodo kembali akan melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tenggara (Sultra). Berbagai kegiatan telah disiapkan, salah satunya adalah kunjungan ke pabrik Aspal yang berada di Buton.

Memiliki potensi yang cukup besar, Kamar Dagang dan Industri Sultra meminta kepada Jokowi memberikan perhatian ekstra terkait dengan pemanfaatan Aspal Buton. Wakil Ketua Umum Kadin La Ode Rahmat Apiti pun berharap, paska kunjungan Jokowi ke Buton dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap pemanfaatan Aspal Buton.

Ia mengungkapkan bahwa, data statistik menunjukkan Indonesia mengimpor 1,3 jt ton aspal dan Indonesia menjadi 10 negara pengimpor apal terbesar. “Kita punya potensi (Aspal). Dengan potensi itu saya rasa untuk mengurangi impor aspal bisa dilakukan,” tuturnya melalui pesan selulernya.

Komisaris Bank Sultra ini pun mengatakan bahwa, kunjungan Presiden harus memberikan dampak yang signifikan terkait pemanfaatan Aspan Buton. “Kita berahrap paska kunjungan, Presiden dapat mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres),” imbuhmya.

Lanjuta Rahat mengatakan bahwa, harus ada Keppres, sehingga pemerintah dapat menggukan aspal Buton dalam membangun infrastruktur jalan dengan komposisi diatur 70 persen aspal Buton dan 30 persen aspal impor.

“Beberapa tahun terakhir banyak investor yang mau berinvestasi terkait aspal Buton namun kendala nya daya serap pasar. Kadin menerima keluhan pengusaha aspal dan keluhan mereka di dominasi oleh ketidak pedulian pemerintah dalam penggunaan aspal buton,” ungkapnya.

Dari sisi bisnis tentu pengusaha akan mengalami kerugian bila pemerintah tidak memproteksi penggunaan aspal buton. “kalau ada Kepres penggunaan aspal Buton banyak investor yang mau berinvestasi tapi kalau belum ada kepres para pengusaha masi enggan,” katanya

Kadin sultra berharap pasca kunjungan ke Buton, Presiden dapat mengeluarkan Kepres. “Itu sebagai bentuk proteksi hasil dalam negeri. Presiden harus mengambil langkah kongkrit, dengan mengeluarkan Kepres, apalagi presiden menyerukan penggunaan produk dalam negeri,” pungkasnya. (yog)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp