KAMALINEWS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe di Bawah Komando Bupati Kery Saiful Konggoasa (KSK) dan Wakil Bupati Gusli Topan Sabara (GTS) menginisiasi pembentukan Dewan Kemakmuran Rumah Ibadah (DKRI) di Konawe.
Pembentukan DKRI, kata Kery, guna meningkatkan kerukunan umat beragama di Kabupaten Konawe. Selain itu juga untuk mengoptimalisasi rumah ibadah semua agama di Konawe.
“Saya sudah tunjuk pak Wakil Bupati jadi Ketua DKRI Konawe. Kita semua berharap DKRI mengambil peran sentral dalam menjaga kerukunan umat beragama di Konawe,” ujar mantan Ketua DPRD Konawe ini kepada KamaliNews.co.id Jum’at (11/6/2021).
Lanjut Kery, Surat Keputusan (SK) tertanggal 31 Mei tentang Penetapan Pengurus DKRI Konawe pun sudah dikeluarkan. Ia menjelaskan, DKRI nantinya akan merangkul semua agama yang diakui pemerintah.
Melalui DKRI, Pemkab Konawe berperan dalam mengayomi semua rumah ibadah yang ada di daerah yang menjadi lumbung beras itu.
Selain itu, Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara menjelaskan pembentukan DKRI ini merupakan bagian usaha Pemkab Konawe dalam membantu semua agama melalui mekanisme dana hibah dari pemerintah.
Baca Juga :
Pemkab Konawe Resmikan Beras Untuk ASN
Munas Kadin di Sultra, Ali Mazi Pastikan Akan Menjadi Tuan Rumah Yang Baik
DKRI juga bakal menghimpun dana melalui infaq setiap bulannya baik swasta maupun instansi negeri.
Ia menyebut, DKRI Konawe memiliki struktur organisasi, diantaranya bidang kerjasama lintas agama, bidang penggalangan dana sosial & kesejahteraan umat, serta bidang pembinaan pengelolaan rumah ibadah.
Ada pula bidang pembangunan fisik sarana prasarana (Sarpras), juga bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) pengurus rumah ibadah.
“Dari lima bidang itu, ada perwakilan dari masing-masing agama dal struktur DKRI Konawe. Mulai dari pemeluk agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha,” jelas Gusli saat bertemu Kepala BIN Daerah Sulawesi Tenggara diruang kerjanya, Rabu (09/6/2021).
Bahkan, dari hasil komunikasi yang dilakukannya, beberapa perusahaan swasta di Konawe juga setuju akan menginfaqkan Rp 10.000 dari setiap gaji karyawannya untuk mendukung kegiatan-kegiatan DKRI.
Nanti tiap tiga bulan sekali, dana yang sudah dihimpun DKRI itu bakal disalurkan ke rekening masing-masing agama. Dana itulah yang kelak dipakai untuk membangun sarana prasarana (sarpras) pada rumah-rumah ibadah yang memerlukan perbaikan.
“Kita minta dibuatkan lima rekening. Ada rekening Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu serta rekening Buddha. Tiap tiga bulan, dana yang terkumpul lewat DKRI kita salurkan ke masing-masing rekening tersebut,” pungkas GTS, akronim Gusli Topan Sabara. (AR).