Kamalinews.id — Kasus pembakaran replika “pocong” yang dilaporkan ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sultra dipertanyakan. Kinerja pihak kepolisian pun dinilai lamban. Bahkan terkesan mandek tanpa ada kejelasan dari pihak Kepolisian.
Direktur Ali Mazi Lukman (AMAN) center, La Ode Rahmat Apiti menjelaskan bahwa, sampai saat ini laporan yang diadukan oleh pengacara keluarga Ali Mazi belum mendapatkan kejelasan. “Saya tidak tahu pasti apa yang menjadi kendala. Kasus ini ini jalan di tempat, tidak ada progres,” tuturnya melalui telepon selulernya, di Kendari, Senin (13/7).
Dirinya pun mengharapkan agar kasus tersebut dapat berjalan lurus tanpa ada bentuk kesengajaan karena adanya tekanan dari sejumlah pihak. “Kerja-kerjanya (Polisi) tidak taktis. Atau mungkin karena adanya tekanan dari pihak lain sehingga terkesan statis langkah yang diambil oleh pihak Kepolisian,” katanya.
Meski begitu, dirinya masih percaya bahwa Kepolisian bisa menjalankan tugasnya secara tegak lurus. ” silakan teman-teman (Polisi) bekerja sesuai tupoksi. Namun, ingat kami terus melakukan pemantauan. Kami tahu, bahwa ada oknum yang melakukan ‘penekanan’ agar kasus ini dibiarkan atau mengendap di meja Kepolisian,” ungkapnya.
Pria yang karib disapa La Olo ini juga mengungkapkan bahwa, sejak bergulir kasus ini, sms center AMAN center kebanjiran dukungan dan pertanyaan terkait lamban nya progres kasus ini. “Perkembangan dan meredam kegelisahan teman-teman yang merasa peduli atas kasus pembakaran replika ‘pocong’ Gubernur Ali Mazi hanya teman-teman dari Kepolisian,” pungkasnya.