KAMALINEWS.CO.ID — Upacara detik-detik peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) -78 RI lingkup pemerintah kabupaten (Pemkab) Konawe dipusatkan di lapangan perkantoran setempat, Kamis (17/8).
Upacara dirgahayu RI oleh Pemkab Konawe tetap berlangsung secara khidmat kendati tak dihadiri Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup), yakni Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konawe Ferdinand Sapan.
Dalam kesempatan itu, Sekab Konawe Ferdinand Sapan mengatakan, kemerdekaan bukan sekadar ritual belaka yang selalu diperingati setiap tahun. Akan tetapi, menjadi ajang untuk membangun bangsa dengan mengaktualisasikan semangat proklamasi. Ia mengingatkan, kemerdekaan bukan menjadi tanda untuk berhenti berjuang. Melainkan, tanda bagi generasi penerus untuk lebih berjuang lebih keras. “Dulu musuh kita itu jelas
nyata terlihat, yaitu para penjajah. Namun saat ini, musuh kita ada dalam diri kita semua. Rasa malas, rasa bangga diri, serta potensi perpecahan pada masyarakat kita sendiri. Itu yang patut kita waspadai,” ujar Ferdinand Sapan. Ferdinand Sapan mengajak segenap masyarakat untuk turut serta memeriahkan HUT RI dengan melakukan hal-hal yang sifatnya membangun. Sebagai penerus bangsa, sebutnya, perjuangan bangsa Indonesia belum.
sepenuhnya selesai. “Generasi saat ini berkewajiban terus berjuang. Hanya saja konteksnya berbeda. Kalau para pendahulu kita berjuang merebut kemerdekaan, saat ini kita harus berjuang untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut,” terangnya.
Ferdinand mengemukakan, setidaknya ada tiga poin penting yang mesti direfleksi di momentum HUT RI. Pertama, kita semua harus menghargai jasa para pahlawan. Sebab tanpa jasa pejuang, mustahil kemerdekaan dapat diraih dari penjajah. Kedua, kita harus mampu merefleksikan bahwa perjuangan para pahlawan itu berkat kerja keras. Jadi, bukan pemberian atau hadiah. Sehingga refleksinya bagi anak muda itu, dalam rangka mengisi kemerdekaan, harus belajar dan bekerja keras.
“Terakhir, kita mampu merefleksikan bahwa kemerdekaan itu bukan hanya perjuangan satu kelompok atau golongan saja. Melainkan, perjuangan seluruh masyarakat Indonesia dimasa itu,” pungkasnya.
Penulis: Aris Syam