Gagas Penitipan Anak Dengan Fasilitas Edukasi, Agista: Anak-anak Investasi Masa Depan Bangsa

Bunda PAUD, Agista Ariyani Ali Mazi saat memberikan sambutan pada Rakor Bunda PAUD se-Sultra (Foto: Laode Kaharmin/Diskominfo Sultra)
Bunda PAUD, Agista Ariyani Ali Mazi saat memberikan sambutan pada Rakor Bunda PAUD se-Sultra (Foto: Laode Kaharmin/Diskominfo Sultra)

Kamalnews.id — Anak-anak merupakan masa depan bangsa. Untuk itu, kebutuhan makanan, gizi dan juga pendidikan menjadi sebuah hal mutlak yang harus diperhatikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Agista Ariany Ali Mazi, saat membuka rapat koodrinasi (Rakor) dan sosialisasi Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Provinsi Sultra tahun 2020, di Swissbel Hotel, Kendari, 16 November 2020.

Menurutnya, Bunda PAUD memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Pasalnya, anak merupakan masa depan, arah dan nasib bangsa kedepan semua berada dipundak anak-anak saat ini. “Jangan sia-siakan peran dan tugas dari Bunda PAUD yang ada di Sulawesi Tenggara dan Indonesia. Peran kita tidak kecil. Kita akan membentuk anak-anak kita akan menjadi apa banga, khusus daerah kita di Sultra di masa yang akan datang,” tutur Agista saat ditemui usai Rakor Bunda PAUD, di Swissbel Hotel Kendari, 16 November 2020.

Diketahui, Rakor ini dihadiri oleh para Bunda PAUD dari 17 kabupaten/kota se-Sultra, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sultra, pengurus Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Provinsi Sultra Periode 2019-2023. Termasuk lembaga vertikal dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, dewan pendidikan, NGO wanita, dan praktisi, dengan total peserta sebanyak 50 orang.

Bunda PAUD Provinsi Sultra Agista Ariany (Tengah batik merah) saat melakukan foto bersama Bunda PAUD se-Sultra dan jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra (Foto: Laode Kaharmin/Diskominfo Sultra)

Agista juga mengungkapkan bahwa, Rakor dan sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahamaan tentang kebijakan Program Bunda PAUD, pemahaman tentang PAUD Holistik Integratif, pemahaman tentang peran provinsi dalam meningklatkan layanan PAUD yang berkualitas, menyikapi prevalensi stunting di Sultra, dan menyusun rencana tindak lanjut Program Kerja Bunda PAUD.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sultra ini mengungkapkan sebagai Bunda PAUD Sultra dirinya akan menggagas tempat penitipan anak yang difasilitasi dengan sudut baca. Namun fungsinya bukan sekadar membaca saja, tapi juga dimanfaatakan untuk kegiatan lain khas kaum ibu seperti merajut, membuat kerajinan, dan sebagainya untuk mengisi waktu lowong agar tidak terbuang sia-sia.

“Dalam satu tempat semua menghasilkan hal positif. Bagi ibu-ibu bisa menyalurkan bakat yang bisa menghasilkan. Dan bagi anak-anak, dapat menjadi wahana baru untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Sehingga hasilnya, masa depan bangsa khususnya daerah (anak-anak) memiliki kualitas yang mempuni untuk bersaing antar daerah bahkan dunia,” tegasnya.

Selain itu, Agista juga menuturkan bahwa, ada beberapa persoalan yang dihadapi dalam rangka penguatan PAUD, antara lain belum seluruhnya Bunda PAUD Kabupaten/Kota melakukan pengukuhan Bunda PAUD ditingkatannya, Pokja Bunda PAUD ditingkatannya belum terbentuk. Gugus Tugas PAUD Holistik Integratif (HI) belum terbentuk dan belum melaksananakan layanan PAUD HI.

Kondisi PAUD di Sultra terdiri dari Taman-Kanak-Kanak (TK) sebanyak 2.013 unit, dengan jumlah murid sebanyak 81.100 orang, dan jumlah guru dan tenaga kependidikannya sebanyak 4.048 orang. Kelompok Bermain (KB) sebanyak 543 unit, jumlah murid sebanyak 16.635 orang, dan guru sebanyak 673 orang. Tempat Penitipan Anak (TPA) sebanyak 14 unit dengan murid sebanyak 192 orang yang diasuh oleh delapan orang guru.

Terakhir, satuan PAUD sejenis (SPS) sebanyak 19 unit, dengan jumlah murid sebanyak 4.610 orang, dan guru sebanyak 19 orang. Dengan demikian, total PAUD di Sultra mencapai 2.589 satuan PAUD. Dari total jumlah PAUD tersebut, yang telah terakreditasi pada tahun ajaran 2019/2020 mencapai 1.304 satuan PAUD dan yang belum terakreditasi sebanyak 1.285 satuan PAUD. Adapun satuan PAUD yang sudah kategori PAUD HI sebanyak 459 satuan PAUD.

Jika dibandingkan jumlah desa di Sultra sebanyak 2.653 desa/kelurahan, yang memiliki PAUD baru sebanyak 1.605 desa atau masih 60,5 persen. Saat ini Angka Partisispasi Kasar (APK) PAUD tahun 2020 Sultra yaitu 42,96 persen. Kondisi ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 41,18 persen. “Untuk itu, Bunda PAUD se-Sultra diharapkan dapat membangun komunikasi dengan semua pemangku kepentingan di wilayahnya masing-masing yang memiliki potensi untuk mengembangkan layanan PAUD,” pungkasnya. (mid)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp