Dikbud Konawe Pantau Sarpras Sekolah di Daerah Terisolir

Swafoto Pejabat Dikbud Konawe bersama peserta didik SDN Wiwirano Atas

KAMALINEWS.CO.ID — Pendidikan masih menjadi program prioritas bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe untuk dikerjakan. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Konawe, Pemda pun melakukan monitoring sarana dan prasarana (Sarpras) yang berada diwilayah terisolir, seperti di Kecamatan Routa.

Kepala Bidang Kabid (Kabid) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Dikbud Konawe, Lalan Hendrawan tak menampik kondisi sarpras di Routa masih sangat minim ketimbang sekolah lain di wilayah perkotaan. Hal itu lantaran akses menuju Routa yang sulit dijangkau meskipun menggunakan kendaraan roda dua. Medan yang terjal bahkan mengharuskan Dikbud Konawe menggunakan motor trail saat meninjau fasilitas sekolah di Routa.

“Kami ingin pastikan apakah proses belajar mengajar berjalan atau tidak. Kita lakukan monev sebagai implementasi kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka Belajar (KMB). Kita juga melihat langsung kondisi sarpras satuan pendidikan jenjang TK, SD, dan SMP di kecamatan Routa,” ujar Lalan Hendrawan, kemarin.

Dirinya menuturkan, peninjauan sarpras sekaligus monev pendidikan di Routa, dilakukan Dikbud Konawe selama tiga hari. Salah satu sarpras yang ditinjau tersebut, yakni kelas jauh SDN Parubela yang berlokasi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Transmigrasi Parudongka. Lalan Hendrawan menyebut, saat ini sekira 92 siswa didik mengenyam pendidikan di UPT Transmigrasi tersebut.

“Fasilitasnya memprihatinkan karena belum memenuhi standar. Ruang kelasnya hanya tiga. Itupun dibangun oleh pihak UPT Transmigrasi. Kepala Sekolah (Kasek) induk dan guru-guru SDN Parubela minta kepada kami agar dibuatkan sekolah baru. Insyaallah ini akan kita usulkan di Kemendikbud-Ristek,” ungkap Lalan Hendrawan.

Secara umum, lanjut Lalan Hendrawan, dari hasil peninjauan yang dilakukan Dikbud Konawe, masih banyak satuan pendidikan di Routa perlu ditingkatkan. Mulai dari pembangunan ruang kasek dan guru, ruang kelas belajar (RKB), ruang ibadah, perpustakaan, laboratorium, hingga jamban sekolah.

“Termasuk, pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) guna mendukung program nasional yang selalu dilaksanakan setiap tahun. Yakni, asesmen Nasional (AN) guru dan siswa, serta ujian sekolah berbasis komputer (USBK),” tandasnya. (yog)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp