Kamalinews.id — Deteksi dini Covid-19, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra menggelar rapid test bagi para atlet dan masyarakat. Penyelenggaraan rapid test tersebut dibagi menjadi beberapa gelombang.
Pada gelombang pertama, uji rapid test difokuskan untuk pengurus KONI Sultra dan para atlet. Hasilnya sebanyak 68 pengurus dan atlet pun dinyatakan non reaktif. Sementara pada gelombang kedua rapid test dilakukan kepada sejumlah masyarakat secara terbuka. Dan, sebanyak 177 masyarakat mengikuti uji rapid test tersebut. Hasilnya sebanyak 150 orang dinyatakan non reaktif dan 27 lainnya dinyatakan reaktif.
Ketua KONI Sultra, Agista Ariany mengungkapkan bahwa, uji rapid test tersebut merupakan komitmen KONI untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Sultra, khususnya diarea olahraga.
“500 alat rapid test kita sudah siapkan. Untuk gelombang pertama sudah kita lakukan untuk para atlet. Dan saat ini gelombang kedua kita laksanakan dan menyasar masyarakat umum,” tuturnya saat ditemui di lokasi penylenggaraan rapid test, di Kantor KONI Sultra, Kamis (8/10).
Pada pelaksanaan gelombang pertama, Agista menuturkan sebanyak 68 pengurus dan atlet KONI mengikutinya. Hasilnya semua atlet dan pengurus KONI dinyatakan non reaktiv. Sementara itu gelombang ke dua yang diikuti oleh masyarakat umum, sebanyak 27 orang dinyatakan reaktif dari 177 orang yang menjalani uji rapid test.
“Untuk yang non raktif kita minta agar tetap menjaga kesehatan dan menjaga pola hidup sehat. Sementara untuk yang reaktif langsung dilakukan langkah selanjutnya, yakni uji swab untuk memastikan hasil dari rapid test tersebut,” ungkapnya.
“Kita harap yang diswab tidak benar-benar positif, tapi hanya pengaruh kecapean atua kurang tidur. Kalau pahitnya benar positif covid-19 maka selanjutnya mereka harus menjalani isolasi,” imbuhnya.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrnasda) Sultra ini juga menjelaskan bahwa, rapid test massal tersbeut digelar untuk mendeteksi sejak dini mengenai kondisi kesehatan para atlet binaan KONI Sultra dan juga masyarakat umum.
“Kita juga bekerjasama dengan BPBD dan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sultra. Setelah ini kita mungkin akan kembali menggelar uji rapid test massal lagi sebagai bentuk pencegahan dan upaya memutus mata rantai covid-19,” pungkasnya.
