Kamalinews.id — Pandemi Wabah Covid-19 sangat mempengaruhi tatanan kehidupan. Tak terkecuali dilingkungan pendidikan. Kendati demikian, Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mengimbau warga sekolah agar tidak panik menghadapi wabah ini. Itu dikarenakan Dikbud telah menyiapkan anggaran dalam penanganan Covid-19 di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Tak main-main, Gubernur Sultra H. Ali Mazi mempercayakan Dikbud Sultra untuk mengelola anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk melawan pandemi tersebut khusus di bidang pendidikan. Anggaran tersebut digunakan untuk lengkah pencegahan penyebaran virus korona di semua institusi pendidikan baik melaui sosialisasi secara masif hingga efek yang ditimbulkan imbas pendemi covid-19.
Bahkan Asrun Lio akan memberikan stimulus untuk guru honorer sebesar Rp 1 juta per guru honorer. Jumlahnya kata Asrun Lio sekitar 4.000 guru honorer yang terdistribusi di semua kabupaten kota di Sultra dilingkup SMA sederajat yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Dana stimulus itu diperuntukkan bagi guru honorer yang mengatongi surat keputusan (SK) gubernur dan SK Kepala Sekolah.
“Saat ini sementara proses permintaan nomor rekening. Rp 1 juta per guru honorer ini diperuntukkan bagi 3.700 guru honorer SK gubernur dan 300 guru honorer SK Kepala sekolah. Mereka kita anggap termasuk orang orang perlu mendapatkan bantuan,” ungkapnya.
Tidak hanya guru honorer, Dikbud Sultra juga akan memberikan Stimulus sebesar Rp 200 ribu per siswa untuk seluruh siswa SMK/SMA yang aktif. Selain itu, pihaknya juga memberikan insentif bagi siswa kurang mampu sebesar Rp 800 ribu per siswa sebanyak seribu siswa SMA sederajat Untuk diketahui, jumlah siswa SMA/SMK di sultra sebanyak 128.064 siswa , yang terdiri 91.545 siswa SMA, 33.636 siswa SMK dan 2.883 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB). Sementara untuk jumlah guru SMA/SMK /SLB sebanyak 10.527 orang yang terbagi 541 sekolah SMA /SMK dan SLB yang ada di Sultra.
