Ciptakan 100 Ribu Petani Milenial, Stafsus Presiden Temui Ali Mazi

Stafsus Billy Mambrasar saat bertemu bersama Gubernur Sulawesi tenggara Ali Mazi membahas program 100 ribu petani milenial (Foto Sekab)
Stafsus Billy Mambrasar saat bertemu bersama Gubernur Sulawesi tenggara Ali Mazi membahas program 100 ribu petani milenial (Foto Sekab)

Kamalinews.id — Staf Khusus Presiden (Stafsus Presiden) Joko Widodo (Jokowi), Billy Mambrasar ingin menciptakan 100 ribu petani milenial. Dinilai memiliki potensi wisata yang cukup besar, Sulawesi Tenggara (Sultra) dianggap bisa menjadi salah satu daerah, untuk mewujudkan program tersebut.

Bak gayung bersambut. Pemerintah Provinsi Sultra juga memiliki program untuk mengembangkan sektor pertanian. Setidaknya ada empat wilayah yang disiapkan lahan dengan luas masing-masing daerah 5.000 hektare untuk menjadi area pertanian padi. Keinginan tersebut juga menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap program pemerintah pusat untuk pemenuhan ketahan pangan.

Dijamu langsung oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, Billy yang juga merupakan Duta SDGs menuturkan bahwa program 100 ribu petani milenial merupakan kolaborasi dirinya dengan Kementerian Pertanian. Dimana targetnya sebanyak 2,5 juta petani milenial bisa tercipta di Indonesia. “Ini juga bagian dari perwujudan program prioritas bapak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amn,” ungkapnya diharapan Gubernur Sultra, Ali Mazi, di Kendari Rabu (3/11).

Ia menjelaskan bahawa petani milenial itu bukan hanya sekedar melakukan aktivitas berladang semata. Namun lebih jauh. Petani milenial harus mampu untuk mengindustrikan atau membisniskan hasil pertaniannya sendiri. “Jadi lebih luas. entrepreneurship (kewirausahaan), inovasi dan kepemudaan harus mulai dibangun sejak dini. Melihat potensi dari kekayaan daerah masing-masing,” katanya.

Paparan stafsus presiden tersebut pun disambut baik oleh Gubernur Sultra Ali Mazi. Ia mengungkapkan bahwa, Pemerintah Sultra juga memiliki program yang serupa. “Kita punya program yang telah dicanangkan untuk mengembangkan sektor pertanian. Hal itu tentu searah dengan kebijakan pemerintah pusat untuk mewujudkan ketahanan pangan, pariwisata, dan kelautan,” jelasnya.

Politisi NasDem ini menuturkan bahwa, Pemerintah Sultra telah mencanangkan empat kabupaten, setiap kabupaten menyediakan lahan 5.000 hektare untuk menjadi area pengembangan pertanian padi. “Ini juga merupakan bentuk kerja sama dengan Pemerintah DKI (Jakarta). Jadi, kebutuhan beras DKI akan disuplai oleh Sultra,” ujarnya.

Tidak hanya sektor pertanian khususnya beras. Mantan Politisi Golkar ini juga mengungkapkan bahwa dirinya juga tengah mengembangkan sektor perternakan, juga guna pemenuhan daging di wilayah DKI Jakarta. “Itu untuk pemenuhan kebutuhan daging. Dan saat ini pemerintah tengah menyiapkan lahan sebagai kawasan perternakan sapi itu, tepatnya di Wawolemo, Kabupaten Konawe,” pungkasnya. (mid)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp