Cerita Gubernur Sultra Untuk Memajukan Tanah Kelahiran

Gubernur Sultra

KAMALINEWS.CO.ID — Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi memiliki impian agar, daerahnya dapat maju dan berkembang seperti daerah lain. Sadar akan potensi yang dimiliki daerah, sejumlah upaya sebagai Gubernur Sultra, Ali Mazi terus diupayakan agar impiannya menjadi kenyataan.

Ali Mazi menjelaskan tentang visi-misi yang dia usung pada periode pertama 2003-2008 sebagai gubernur yakni tentang Misi Sultra Raya 2020. Konsep Sultra Raya 2020 tersebut memuat pelbagai konsep pembangunan yang dikenal istilah Stelsel Masyarakat Sejahtera (SMS). Gubernur Ali Mazi kala itu merancang berbagai penyelesaian berdasarkan permasalahan yang dihadapi Sulawesi Tenggara kala itu misalnya soal transportasi, listrik, PAD yang kecil dan juga belum terkelola sebagai potensi Sulawesi Tenggara.

Gambar grand desain, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah setinggi 17 lantai yang menjadi program strategis Gubernur Sultra Ali Mazi (Foto: Istimewa)
Gambar grand desain, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah setinggi 17 lantai yang menjadi program strategis Gubernur Sultra Ali Mazi (Foto: Istimewa)

“Kala itu ketika saya terpilih, kondisi listrik sulit, pertumbuhan ekonomi sulit, PAD kecil, pertambangan juga belum tergarap. Sehingga kita betul-betul harus menjadi seorang yang visioner. Kita harus punya inovasi. Padahal, Sulawesi Tenggara memiliki potensi, memiliki aspal, bahkan minyak, punya hutan yang lebat. Tetapi sarana dan prasarana infrastruktur serba kurang akhirnya menjadi masalah. Sehingga, ketika saya pertama kali masuk, saya berupaya agar bagaimana listrik masuk. Saya berkoordinasi dengan PLN agar listrik itu terpenuhi di Sulawesi Tenggara.”

Transportasi udara yang juga dianggap vital, belum memadai di Sulawesi Tenggara menjadi persoalan utama yang diutarakan Gubernur Ali mazi ketika menjabat gubernur di periode pertama. Kemudian mendorongnya untuk menyiapkan pembangunan bandara melalui angaran APBD. Kala itu bertepatan dengan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an yang dilangsungkan di Kota Kendari.

Hasil dari program prioritas Gubernur Sultra Ali Mazi Perpustakaan Modern

“Dengan berbagai kekurangan yang ada pada bidang transportasi, membuat saya berpikir bagimana saya membangun bandara. Kenapa? Karena bandara itu adalah pintu gerbang ekonomi. Kalua kita ingin maju kita harus bangun bandara, kita harus bangun sistem ekspor-inpor dengan pelabuhan yang besar. Saya kemudian mencoba meminta petunjuk ke Menteri Perhubungan untuk membangun bandar udara menggunakan dana daerah. Apalagi ketika itu diberi kepercayaan oleh ibu Megawati sebagai Presiden RI waktu itu. Untuk melaksanakan MTQ, sementara sarana transportasi sangat terbatas.”

Gubernur Ali Mazi mengucap syukur, karena apa yang dilakukannya pada periode pertama kepemimpinannya tersebut, kemudian menjadikan Sulawesi Tenggara dapat lebih maju, dan kini di periode keduanya, ekspor-impor makin berkembang di Sulawesi Tenggara. “Syukur alhamdulillah dengan saya membangun bandar, bertaraf internasional, kemudian hari ini kita sudah ekspor impor,” ungkapnya.

Selanjutnya Gubernur Ali Mazi, juga mengisahkan tentang Pembangunan Tugu Persatuan yang kini menjadi salah satu ikon Kota Kendari, bahkan Sulawesi Tenggara hingga saat ini. Gubernur Ali Mazi mengatakan bahwa salah satu alasan yang membuatnya teguh membangun Tugu Persatuan tersebut karena menurutnya waktu itu Kendari belum memiliki pusat kota.

Foto salah satu program prioritas Gubernur Sultra Ali Mazi, Jalan Pariwisata Kendari-Toronipa (Sumber: Antara)

“Kemudian saya berpikir lagi. ini Kota Kendari dimana pusatnya, pusat kota tidak ada. Kebetulan waktu itu saya dipercayakan untuk melaksanakan MTQ ke-21. Saya berpikir, ini ada lahan kurang lebih 16 hektar. Nah lahan inilah saya coba gunakan untuk melaksnakan MTQ. Saya berpikir agar pelaksanaan MTQ dilaksnakan di tengah kota dan nanti setelah selesai MTQ bisa digunakan sebagai ruang-ruang publik. Akhirnya saya melaksanakan MTQ sekaligus saya membangun Tugu Persatuan. Alhamdulillah dengan adanya beberapa infrastruktur yang saya bangun, pertumbuhan ekonomi sudah mulai kelihatan. Dari situlah kemudian saya menampakkan Sulawesi Tenggara kepada investor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.”

Salah satu pembangunan yang berhasil diwujudkan oleh Ali Mazi sebagai Gubernur Sultra pada priode awalnya di tahun 2003-2008

Gubernur Ali Mazi juga menjelaskan tentang program SMS pada periode pertama. Itu merupakan sebuah program yang membangun dari desa. Desa menjadi tumpuan dasar baginya untuk dapat memajukan Sulawesi Tenggara ke depan. Mencerdaskan anak bangsa merupakan dasar pikiran bagi Gubernur Ali Mazi untuk memajukan Sultra. Dasar pemikiran tersebut kemudian melalui Program SMS pada periode pertama, dan 10 tahun kemudian dilanjutkan Program Sultra Cerdas pada periode kedua.

“Waktu itu saya berpikir untuk membangun dari pinggir. Saya mulai dari desa masuk kota. Karena dari desa, maka yang harus kita utamakan dulu adalah mencerdaskan anak bangsa lewat Program SMS. Kemudian saya gabung dengan Program Sultra Cerdas. Salah satu cara untuk mencerdaskan anak bangsa, dengan membangun Perpustakaan.”

Program strategis pada periode kedua juga dijelaskan akan pentingnya Kesehatan. Pentingnya memiliki rumah sakit yang lengkap. Hal ini pulahlah yang kemudian mendorong pemikiran Gubernur Ali Mazi untuk membangun Rumah Sakit Jantung, Pembuluh Darah dan Otak – Oputa Yi Koo. (Adv)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp