Awalnya Tertib, Aksi Penolakan Omnibus Law di Sultra Berujung Ricuh

Tolak Omnibus Law Ribuan Mahasiswa Sultra Geruduk Kantor DPRD Sultra (Foto: Gery)
Tolak Omnibus Law Ribuan Mahasiswa Sultra Geruduk Kantor DPRD Sultra (Foto: Gery)

Kamalinews.id — Aksi ribuan mahasiswa untuk menolak pengesahan omnimbus UU Cipta Kerja di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berujung ricuh. Sebelumnya, aksi berjalan aman dan tertib. Bahkan, ribuan mahasiswa tersebut diterima langsung oleh Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh dan melakukan dialog.

Hasilnya, masa aksi dan DPRD Sultra dipimpin langsung oleh Abdurrahman Shaleh sepakat untuk menyurati Presiden Joko Widodo. Dalam surat itu pun tertaung sikap tegas masyarakat Sultra bersama DPRD menolak pengesahan omnimbus law UU Cipta kerja.

Namun ternyata, usai dialog bersama DPRD Sultra, masa aksi masih tetap bertahan melakukan orasi dipelataran kantor DPRD Sultra. Melihat hal itu, pihak Kepolisian pun mencoba untuk mengurai massa. Masa yang semakin banyak membuat kondisi tidak terkontrol lagi. Sekitar pukul 15.00 Wita bentrokan pun pecah antara masa aksi dan pihak Kepolisian yang berjaga.

Bentrokan itu, masa aksi melempari barikade Polisi dengan batu dan kayu. Lemparan itu kemudian dibalas dengan tembakan water canon dan gas air mata. Hingga berita ini diterbitkan, penyebab bentrokan aksi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja belum diketahui. Padahal aksi itu sebelumnya berlangsung aman dan damai. (Ger)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp