Ali Mazi Lobi Menteri Perhubungan Guna Kembangkan Bandara Betoambari

Gubernur Sultra Ali Mazi saat melakukan audiensi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

KAMALINEWS.CO.ID — Kembangkan Bandara Betoambari Baubau, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi lobi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Pengembangan tersebut dimaksudkan agar dapat menunjang transportasi di Pulau Buton. Hal ini untuk menunjang kesiapan investasi Aspal Buton nantinya yang ditarget untuk memenuhi Aspal Nasional.

Gubernur Ali Mazi yang didampingi Wakil Bupati Wakatobi , Ilmiati Daut, Asisten 1 Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Ilyas Abibu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Rajulan. Dalam pertamuan tersebut Asisten 1 Provinsi Sulawesi Tenggara mengutarakan sebanyak empat poin utama yang menjadi pokok pembahasan.

Swafoto bersama Gubernur Ali Mazi bersama rombongan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Pertemuan dengan Menteri Perhubungan itu, Gubernur Ali Mazi menargetkan pada sektor transportasi udara untuk perpanjangan runway. Dalam pertemuan tersebut, Asisten 1 Provinsi Sultra, Muhammad Ilyas Abibu, yang ikut mendampingi Gubernur Ali Mazi mengutarakan tentang persetujuan Menteri Perhubungan dan kesiapan membantu pembiayaan melalui Anggaran Tahun 2023 untuk perpanjangan runway Bandara Betoambari Baubau.

“Pertemuan dengan Menteri Perhubungan, ada beberapa hal yang dibicarakan, yang pertama tentang perpanjangan runway Bandara Botoambari Baubau. Menteri setuju untuk memperpajang runway tersebut. Kemudian kementrian siap untuk membantu anggaran di tahun anggaran 2023 ini,” ungkap Asisten 1 Provinsi Sultra, Muhammad Ilyas Abibu.

Selain pada perpanjangan runway Bandara Betoambari Baubau, Menteri Perhubungan juga menganjurkan kepada Gubernur Ali Mazi agar membenahi sisi darat bandara. Ilyas juga mengungkapkan bahwa Menteri Perhubungan menyarankan kepada Gubernur Ali Mazi agar mencari mitra kejasama dengan pihak swasta.

“Kemudian berikut adalah Menteri Perhubungan menyarankan kepada Gubernur Ali Mazi agar sisi darat dari bandara tersebut bisa dikerjasamakan kepada pihak swasta. Sisi udaranya kan dari Kementerian Perhubungan dan diserahkan kepada Gubernur Ali Mazi untuk mencari mitra pada pembangunan sisi daratnya,” ungkapnya.

Suasana audiensi Pemerintah Provinsi Sultra dipimpin Gubernur Ali Mazi bersam Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Selanjutnya, Asisten 1 Provinsi Sultra, Muhammad Ilyas Abibu, menjelaskan pula tentang arahan Menteri Perhubungan terkait pengembangan Bandara Betoambari Baubau. Avtur sebagai bahan bakar pesawat merupakan penyebab utama tingginya biaya penerbangan dan membuat beberapa bandara tidak beroperasi. Terkait dengan itu, Menteri Perhubungan menganjurkan kepada Gubernur Ali Mazi agar menyiapkan terminal khusus avtur.

“Kemudian yang kedua ikut dibicarakan adalah terkait dengan terminal avtur di Bandara Betoambari Baubau. Karena salah satu yang menyebabkan tingginya biaya itu kan masalah avtur. Perlu disiapkan termasuk di Wakatobi. Jadi Menteri Perhubungan telah menelpon mitranya, di luar Pertamina, untuk kerjasama ini,” jelasnya,

Potret Bandara Betoambari Baubau

Pembahasan terakhir pada pertemuan tersebut tentang Terminal Puuwatu Tipe A. Dari wawancara dengan Asisten 1 Provinsi Sultra, Muhammad Ilyas Abibu, yang mengungkapkan bahwa terminal yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan tersebut sedikit lagi rampung. Nantinya terminal itu akan diserahkan kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Menteri Perhubungan juga memberikan arahan kepada Gubernur Ali Mazi terkait pengelolaan terminal nantinya. Pihal keputusan provinsi nantinya yang dapat melimpahkan pengelolaan terminal tersebut kepada pihak swasta, BUMD atau tetap dikelola oleh pihak pemerintah.

“Terkait Terminal Tipe A Puuwatu yang sekarang sedang dibangun oleh Kementerian Perhubungan yang hampir sudah selesai dan keputusan soal itu Menteri Perhubungan juga akan menyerahkan kepada Gubernur Sulawesi Tenggara untuk melakukan pengelolaan. Tinggal pengelolaannya nanti apakah diserahkan ke pihak swasta atau dikelola oleh Pemerintah Daerah atau BUMD,” ungkap Asisten 1 Provinsi Sultra, Muhammad Ilyas Abibu, mengakhiri wawancara. (Adv)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp