KAMALINEWS.CO.ID — Delapan tahun sudah Kabupaten Muna Barat (Mubar) berpisah dari Kabupaten Muna sebagai induknya dan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB). Dampak positif pun dapat dilihat dari sejumlah pembangunan infrastruktur khususnya jalan dan tentu pelayanan terhadap masyarakat.
Apa yang telah dicapai oleh Mubar saat ini tentu menjadi buah manis bagi masyarakat tentunya juga bagi para perjuang pemekaran. Salah satu tokoh pemekaran, La Ode Rahmat menuturkan bahwa, tujuan pemekaran itu adalah kesejahteraan masyarakat.
“Meski Mubar baru berusia 8 tahun tapi, kini pemekaran itu bisa dilihat dampaknya. Masyarakat dapat merasakan manfaatnya dengan nyata,” tuturnya melalui pesan selulernya di Kendari, Minggu (23 Juli 2022).
Meski pemimpin daerah silih berganti, semangat untuk terus memberikan manfaat atas pemekaran kepada masyarakat terus dikobarkan. Mubar terus berbenah, terus menggenjot pembangunan agar setara dengan daerah lain. “Sekarang bisa kita lihat pembangunan infrastrukur kian masif. Fasiltas seperti jalan dan jembatan kini semakin baik dan tentu itu sangat bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Dengan perkembangan Mubar saat ini tentu membuat sang Komisaris BPD Sultra ini pun merasa senang. “Saya ‘happy’ dengan capaian Mubar saat ini. Tentu semangat dari pemekaran itu bisa bermanfaat bagi masyarakat dan itu kini terwujud,” katanya.
Ia menerangkan, sebagai mana kita ketahui fase pertama perjuangan pemekaran pada tahun 2003-2006 perjuangan Mubar diawali dengan deklarasi mekar jaya pada tanggl 18 juli 2004 (dokumen pemda mubar selayang pandang sejarah mubar).
“Perjuangan tersebut pun tidak terlepas dari perjuangan tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda, seperti Uking jassa, Nurdin Olo, Kadir Subaera, Ali Sujono, Nyoman Gelgel, Labadi, Laode Halim, halami serta teman teman lain. Jadinya Mubar sebagai DOB juga tidak terlepas dari dukungan seluruh masyarakat Mubar serta Pemerintah Kabupaten Muna, DPRD Muna dan Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Pusat”,” ungkapnya.
Dirinya pun menjelaskan bahwa, perjuangan pemekaran banyak pihak yang terlibat dan berkorban untuk daerah tersebut. Ia juga mengatakan bahwa, ada banyak tantangan yang dilalui baik itu masalah teknis maupun rintangan politik lokal dan nasional. “Tapi, alhamdulilah teman-teman yang berjuang tidak pernah putus asa,” ungkapnya.
Ia pun mengharapkan diusia yang kedelapan tahun, Mubar bisa semakin berkembang dan tentu dapat bersaing dengan daerah-daerah maju lainnya,” pungkasnya. (yog)