Kamalinews.id — Dua tahun sudah, pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas menahkodai Bumi Anoa sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo, 5 September 2018 lalu. Janji untuk mewujudkan program-program unggulan usai pelantikan di Istana Presiden, Jakarta perlahan diwujudkan. Hasilnya, apa yang telah dilakukan oleh Ali Mazi bersama Lukman 2 tahun belakangan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Kini,tersisa tiga tahun masa jabatannya, komitmen dan optimalisasi kinerja dirinya bersama jajarannya pun akan terus digenjot.
Dalam pemaparannya di Claro Hotel, Kendari tempat penyelenggaraan expo 2 tahun Pemerintahaan Ali Mazi-Lukman Abunawas menuturkan bahwa, pihaknya terus berupaya maksimal untuk menunaikan kinerja mewujudkan janji politik sebelumnya. Saat ini pemerintah Provinsi terus menggenjot program-program yang telah termasuk dalam visi misi Pemerintah.
Program yang dimaksud antara lain pembangunan jalan pariwisata Kendari-Toronipa sebagai manifestasi program Sultra produktif, pembangunan rumah sakit jantung dan pembulu darah yang bertarap internasional sebagai manifestasi program sultra sehat, pembangunan perpustakaan modern sebagai manifestasi program sultra cerdas.
“Saat ini semua program tersebut masih terus berjalan. Dalam pelaksanaanya hampir tidak ada kendala, kecuali musibah covid-19. Namun, kendala itu pun tidak menjadi penghalang. Pasalnya, program tersebut hingga kini masih sesuai dengan target yang telah ditentukan,” tuturnya, kemarin di Kendari.
Meski begitu, masih banyak hal yang harus dibenahi dan menjadi bahan evaluasi kedepan saat menjalankan tugas-tugas pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu, sisa masa jabatan tiga tahun kedepan pihaknya memerlukan dukungan dan kekompakan dari semua pihak. Pasalnya, sekuat apa pun pemerintahan, jika tidak didukung oleh masyarakat maka kegiatan pembangunan tidak akan berjalan efektif. Terlebih beberapa kabupaten mempersiapkan pemilu kada yang akan mencapai puncaknya pada bulan desember yang akan datang.
“Sinergi menjadi hal yang penting untuk membangun daerah kita. Kita semaikan kebersamaan. Kita sikapi secara bijak setiap perbedaan, kita satukan tekad dan langkah agar kita dapat menikmati usaha pembangunan secara bersama-sama. Marilah kita hayati pesan-pesan pobhinci-bhinci kuli dari nenek moyang yang berasal dari buton, yaitu pomae-maeka yang artinya saling menjaga perasaan, popia-piara yang artinya saling memelihara, pomaa-masiaka yang berarti saling menyayangi dan poangka-angkata yang berarti saling menghormati, sedang pesan dari nenek moyang yang berasal dari suku tolaki, yaitu : inae konasara ieto pinesara. Inae lia sara ieto pinekasara, yang berarti : siapa saja yang mentaati atau menjunjung tinggi hukum adat akan dimuliakan, tetapi siapa saja yang melanggar hukum adat akan diberi sanksi,” tegasnya.
Sementara itu, sejumlah stakeholder terkait, tokoh masyarakat, tokoh pemuda juga Bupati, Wali Kota yang hadir memberikan apresiasi terhadap kinerja aman selama 2 tahun terakhir. Apresiasi itu dilontarkan salah satunya dari Wali Kota Baubau, AS Thamrin. Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh Ali Mazi dan Lukman Abunawas sudah sangat baik. “Fungsi koordinasi antara pemerintah Provinsi dan daerah jalan begitu intens tanpa ada batasan waktu. Sehingga hal tersebut menjadi sebuah spirit untuk menyatukan pikiran dalam membangun daerah dalam bingkai Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.
Kedepan, Politisi PAN ini pun memiliki tujuan yang sama untuk memajukan Sultra dengan menyukseskannya pembangunan jembatan penghubung Buton-Muna. “Sesuai visi misinya bapak Gubernur meningkatkan konektifitas antar wilayah. Pembangunan jembatan tersebut pun menjadi konsen bagi kami daerah Kabupaten. Apa yang menjadi tanggungjawab kami dengan menyediakan lahan sudah kita tunaikan. Kini proses administrasinya sedang digenjot oleh Provinsi agar dapat meyakinkan pemerintah pusat untuk segera merealisasikan pembangunan tersebut,” pungkasnya. (Adv)