KAMALINEWS.CO.ID — Sejumlah torehan prestasi telah banyak dilakukan oleh Kery Saiful Konggoasa (KSK) selama menjabat sebagai Bupati Konawe. Hampir sepuluh tahun sudah memberikan dampak signifikan terhadap berbagai sektor pembangunan khususnya pelayanan kesehatan.
Misi KSK yang kerap dituangkan dalam pertanyaan “apakah masyarakat sudah sehat,” mengandung filosofi yang tinggi. Dasar itulah yang kemudian membuat pemerintahan KSK membuat banyak inovasi dalam hal pelayanan kesehatan. Tak heran jika pada tahun 2017 KSK mendapatkan penghargaan pada ajang Indonesia Award Program Inovasi Kesehatan.

Setidaknya peningkatan infrastruktur rumah sakit, pembangunan Puskesmas, pengadaan ambulan, dan alat-alat kesehatan lainnya sudah dilakukan oleh Pemkab Konawe untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dalam kurun waktu 2 periode tersebut pemerintahan KSK telah membangun atau merenovasi 24 puskesmas dan membangun rumah sakit daerah kabupaten Konawe yang juga menjadi pusat rujukan untuk kabupaten di sekitarnya.
Selain pembenahan infrastruktur, jumlah tenaga kesehatan yang ada di kabupaten Konawe mulai dari 2013 hingga 2022 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, jumlah tenaga kesehatan di Konawe masih minim. Dokter umum hanya sebanyak 29 orang, Dokter spesialis 12 orang, apoteker 11 orang bidan 492 orang dan perawat 202 orang dengan jumlah keseluruhan mencapai 746 orang.
Ditahun 2022, jumlah jumlah itu telah melonjak. Dokter umum menjadi 38 orang, dokter spesialis 29 orang, apoteker 44 orang, bidan 630 orang, dan perawat mencapai 886 orang dengan jumlah keseluruhan mencapai 1672 orang. KSK mengungkap disektor kesehatan peningkatan signifikan dapat kita lihat dari BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Konawe sudah menjadi Rumah Sakit rujukan dan mendapatkan akreditasi yang paripurna.

“Kita sudah membangun dan merehabilitasi 24 puskesmas dari 29 puskesmas yang ada,” tuturnya.
Tidak hanya peningkatan SDM. Sejumlah fasilitas penunjang seperti ambulan di setiap puskesmas dan menyediakan fasilitas berobat gratis bagi masyarakat yang kurang mampu juga telah dilakukan. “Sejalan dengan perbaikan infrastruktur kesehatan kita barengi juga dengan perbaikan SDM kesehatan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Konawe telah melakukan pertemuan bersama para tenaga kesehatan (Nakes) yang baru saja terangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di pelataran Kantor Bupati, Rabu (11/1/2022) lalu.
Sekertaris Daerah Konawe Ferdinand Sapan mengungkap, Pemkab Konawe membutuhkan 1608 formasi kesehatan ASN P3K, dan jumlah tersebut telah diusulkan ke Kementerian RI dan menjadi formasi terbanyak se-Sultra.
“Besarnya formasi tersebut membuat kita mendapatkan penghargaan dari Menteri Kesehatan,” jelasnya.

Ia menambahkan masih ada sekira 300-an Nakes yang dibutuhkan Pemkab Konawe untuk diangkat jadi ASN P3K. “Semoga sisanya ini bisa terakomodir pada gelombang berikutnya,” harapnya. (Adv)